Kamis 25 Mar 2021 03:07 WIB

Infeksi Covid-19 Menurun, Silicon Valley Memilih Tetap Tutup

Sillicon Valley mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Friska Yolandha
Vaksinasi di California. Sillicon Valley memutuskan tetap tutup meskipun wilayah California telah memulai vaksinasi.
Foto:

Sementara itu, startup e-commerce, Fast, akan membuka kesempatan hingga 25 persen dari 56 karyawan Bay Area, kata juru bicara Fast Jason Alderman. Dia mengatakan perusahaan itu menerima lamaran dari orang-orang yang dipaksa bekerja jarak jauh oleh majikan mereka. 

“Perusahaan seperti Fast yang mengizinkan orang datang ke kantor jika mereka mau mendapatkan keuntungan perekrutan,” katanya.

Sebuah survei akhir tahun lalu terhadap 9.000 pekerja yang ditugaskan bekerja melalui Slack, perangkat lunak yang digunakan sebagai alat kolaborasi tim, menemukan bahwa 20 persen pekerja ingin bekerja jarak jauh, 17 persen ingin bekerja di kantor, dan 63 persen adalah campuran keduanya.

 

Facebook Inc, yang kantornya tetap tutup secara global hingga 2 Juli, mengatakan bulan ini akan membuka 10 persen kursi di kantor area Seattle untuk membantu pekerja yang berjuang di rumah. Namun tidak ada berita serupa untuk kantornya di San Francisco. Microsoft Corp, yang mengumumkan rencana untuk membuka kembali sebagian kantor pusatnya di Redmond, Washington, minggu depan, juga tidak segera mengomentari nasib kantornya di San Francisco.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement