Mengenai hal ini, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menyebutkan bahwa untuk daerah penghasil padi terbesar di Indonesia masih berada di Pulau Jawa, yakni Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, serta pulau lain di Sulawesi, yakni di Sulawesi Selatan. Keempat wilayah tersebut memiliki luas panen lebih dari 1 juta hektare dengan masing- masing produksi lebih dari 5 juta ton beras.
Provinsi Jawa Timur, dengan luasan panen 1.754.380 hektare, mampu menghasilkan padi 9.944.538 ton GKG atau setara 5.712.597 ton beras. Provinsi Jawa Timur berhasil menggeser Jawa Tengah yang sebelumnya peringkat satu. Kedua, Provinsi Jawa Tengah dengan luas panen 1.666.931 ha menghasilkan padi 9.489.165 ton GKG atau setara 5.428.721 ton beras.
Ketiga, Provinsi Jawa Barat, dengan luas panen 1.586.889 hektare dan menghasilkan padi 9.016.773 ton GKG atau setara 5.180.202 ton beras. Keempat, Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luas panen 976.258 hektare yang menghasilkan padi 4.708.465 ton GKG atau setara 2.687.970 ton beras.
Meski demikian, kata Suwandi, pemerintah terus melakukan trobosan baru, seperti penggunaan benih unggul, teknis budidaya dan panen yang baik, efisiensi input penerapan padi bebas residu, integrated farming menuju zero waste, mekanisasi, peningkatan Indek Pertanaman (IP) maupun perluasan areal tanam baru (PATB).
Suwandi berharap semua upaya tersebut mampu meningkatkan panen padi pada 2021 di mana semua pengelolaannya dilakukan dengan deretan mekanisasi dan alsintan modern.