EKBIS.CO, INDRAMAYU - - Plant petrokimia yang merupakan industri hilir Kilang Pertamina Balongan, PT Polytama Propindo melakukan temporary shut down produksi menyusul insiden kebakaran yang terjadi pada tangki gasoline di areal Kilang Pertamina Balongan.
Penghentian produksi itu bersifat sementara sampai menunggu situasi normal kembali. Pasokan bahan baku dari Kilang Pertamina Balongan sendiri ke Polytama, ikut terhenti, terhitung sejak Senin pagi pukul 03.00 WIB.
Seperti diketahui, kebakaran terjadi pada unit tangki gasoline di areal Kilang Pertamina Balongan pada Senin dini hari pukul 01.00 WIB, 29 Maret 2021.
Kebijakan Pertamina menghentikan produksi tentunya juga ikut berpengaruh terhadap industri hilir yang bahan bakunya selama ini dipasok dari Kilang Pertamina Balongan.
Polytama, sebagai perusahaan penghasil bijih plastik (polipropilena), selama ini mendapatkan bahan baku yang dipasok dari Kilang Pertamina Balongan. Dengan shut down-nya Kilang Pertamina Balongan, praktis pasokan bahan baku terhenti.
Demikian kata Manajemen Polytama, seperti disampaikan Corporate Secretary, Dwinanto Kurniawan menjelaskan terkait kebijakan perusahaan saat ditanya sejumlah media, Selasa (30/3).
Baca juga : Hingga Pagi Ini, Kebakaran Kilang Balongan Belum Padam
"Kami juga melakukan shut down sampai situasi menjadi kembali normal," tuturnya.
Untuk menjamin pasokan bahan baku, Dwinanto menjelaskan, Polytama saat ini tengah berkoordinasi dengan Pertamina untuk menyimulasikan sumber-sumber propylene lain yang tersedia untuk back up sampai dengan kilang Pertamina Balongan beroperasi kembali.
"Kita berkoordinasi dengan Pertamina untuk alternatif pasokan bahan baku," tutur dia.
Dwinanto menjelaskan, kebijakan shut down Polytama mengedepankan faktor Safety. "Kita melakukan temporary shutdown ini atas faktor safety, unsur keselamatan. Mengingat jarak posisi Polytama dengan Kilang Pertamina Balongan berdekatan, sama-sama di wilayah Balongan," tuturnya.
Lebih jauh, Dwinanto menjelaskan, Polytama berada dalam situasi aman. Saat ini Polytama terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk mendapatkan pasokan bahan baku dari kilang Pertamina yang lain.