Selasa 06 Apr 2021 06:55 WIB

LPS: Data Simpanan Perbankan Menunjukkan Pergerakan Ekonomi

Ekonomi bergerak ke arah yang lebih baik.

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melayani nasabah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arthaprima Danajasa, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/3). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan masyarakat mengalami kenaikan sebesar 16,4 persen menjadi 352.728.934 rekening pada Januari 2021 atau lebih besar dari dibandingkan periode Januari tahun lalu sebanyak 303.132.916 rekening. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melayani nasabah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Arthaprima Danajasa, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/3). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan masyarakat mengalami kenaikan sebesar 16,4 persen menjadi 352.728.934 rekening pada Januari 2021 atau lebih besar dari dibandingkan periode Januari tahun lalu sebanyak 303.132.916 rekening. Republika/Thoudy Badai

EKBIS.CO, JAKARTA-- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengumumkan data distribusi simpanan masyarakat per Februari 2021 sebesar Rp6.726 triliun. Data yang diambil dari 107 bank umum (95 Bank umum konvensional dan 12 bank umum syariah), naik sebesar 9,7 persen (YoY) dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya. 

Angka ini naik 1,3 persen (MoM) dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun jumlah rekening simpanan pada Februari 2021 sebanyak 351.599.277 rekening, naik sebesar 15,5 persen (YoY) dibandingkan Februari tahun lalu, atau turun minus 0,3 persen (MoM) dibandingkan Januari 2021. 

Data Februari 2021 menunjukkan ada kenaikan jumlah simpanan tiering di atas Rp5 miliar sebesar 3,6 persen (MoM) dan secara tahunan naik 13,2 persen (YoY) menjadi Rp 3.283 triliun. Dari sisi lain, nominal simpanan di bawah Rp100 juta, mengalami penurunan minus 1,3 persen (MoM), namun secara tahunan meningkat sebesar 5,9 persen (YoY) menjadi Rp 907 triliun.

Dari total simpanan tersebut, bila dilihat berdasarkan jenisnya, deposito menempati posisi teratas sebesar Rp 2.749 triliun atau 40,9 persen, disusul tabungan sebesar Rp 2.114 triliun (31,4 persen), giro sebesar Rp 1.787 triliun (26,6 persen), deposit on call sebesar Rp 72 triliun (1,1 persen), dan sertifikat deposito sebesar Rp 4 triliun (0,1 persen).

Secara tahunan, jenis simpanan yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah giro sebesar 19,8 persen (YoY), sertifikat deposito adalah jenis simpanan yang mengalami penurunan paling tinggi yaitu sebesar minus 77,4 persen (YoY). 

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan data ini menjadi indikasi awal bahwa ekonomi bergerak ke arah yang lebih baik. Hal ini mengindikasikan ekonomi sedang bergerak ke arah yang lebih cepat. 

“Pertumbuhan giro yang tinggi, yang disertai oleh penurunan deposito, memberi indikasi para pelaku ekonomi mulai siap-siap melakukan ekspansi dengan menambah dana yang siap pakai lebih banyak. Penurunan deposito memperkuat indikasi perkembangan ini karena pada saat pelaku ekonomi akan meningkatkan aktivitasnya, mereka akan menambah uang kasnya dengan mengurangi deposito mereka," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (6/4).

Berdasarkan data di atas, jumlah rekening simpanan yang dijamin LPS telah melampaui target yang ditetapkan oleh UU LPS (target sebesar 90 persen) sebesar 99,91 persen atau sebanyak 351.300.286 rekening. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement