Lebih lanjut, Mentan mengatakan pada lokasi pengembangan Kawasan Food Estate di Kecamatan Dadahup ditargetkan akan ditanam seluas 2.000 ha yang tersebar di 5 desa. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pengelolaan lahan terkait dengan kendala teknis, infrastruktur dan juga sumber daya manusia.
"Lahan blok A5 sudah 15 tahun tidak diolah sehingga perbaikan infrastruktur jaringan irigasi dan juga peningkatan jaringan harus dilakukan sehingga tata kelola air dapat dilaksanakan secara optimal agar dapat memperbaiki kondisi tinggi muka air untuk dapat melakukan pertanaman," ungkap dia.
"Tidak boleh ada yang bersoal untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia,"ucapnya menambahkan.
Syahrul menegaskan kegiatan pengembangan Food Estate ini merupakan kerja keras seluruh Kementerian dan Instansi terkait dalam mengamankan pangan untuk 267 juta rakyat Indonesia. Pengembangan food estate ini berbasis korporasi petani yang mengintegrasikan usaha di on-farm dan off farm.
"Maka kita harus bersama sama beriringan dalam mewujudkannya. Dengan upaya keras, petani kita dapat menghasilkan produksi yang terbaik dari hasil pengembangan food estate ini,"tutup Mentan Syahrul.
Pada kunjungan ini, turut dilakukan kegiatan peninjauan olah lahan, peninjauan lokasi bengkel alsintan Food Estate dan mengecekan progres infrastruktur irigasi. Turut hadir Gubernur Irjen Kementerian Pertahanan, Letjen TNI Ida Ida Bagus Purwalaksana, Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran dan Jajaran Eselon 1 Kementan.