Selasa 06 Apr 2021 22:58 WIB

Kementan dan Mitra Masifkan Gerakan Serap Gabah Petani

Dinas Pertanian Indramayu menyebut Gerakan Serap Gabah untungkan petani

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kementerian Pertanian (Kementa) terus melakukan gerakan serap gabah petani di seluruh Indonesia, salah satunya wilayah pantura Provinsi Jawa Barat yakni Kabupaten Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi dan Cirebon sebagai sentra produksi padi nasional. Sebagaimana diketahui, gerakan serap gabah petani merupakan upaya jitu pemerintah untuk menstabilkan harga gabah petani yang mengalami penurunan akibat masa panen raya.
Foto:

Sementara itu, Penanggung Jawab GSGP Kementan wilayah Jawa Barat, U.Sugiharto menuturkan serap gabah diprioritaskan di Kecamatan yang anjlok harga gabah dibawah HPP dan serap gabah pun langsung dilakukan di lokasi panen raya. Kementan memberikan perhatian penuh dalam serap gabah petani wilayah pantura Jawa Barat karena merupakan penghasil beras terbesar Indonesia sehingga menjadi penentu ketahanan perberasan nasional.

“Melalui Kostraling, Kementan mendorong Bulog, PT. Pertanian dan penggilingan untuk optimalisasi serapan dan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan pun turut meningkatkan penanganan pasca panen yakni pengeringan dan mesin penggilingan untuk menghasilkan beras berkualitas dan juga mendorong petani meningkatkan kualitas gabah sesuai standar yang berlaku,” ujarnya.

Menurut Sugiharto, panen raya di Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang menjadi fokus Kementan guna mengamankan stok beras nasional. Menjamin harga gabah petani minimal sesuai HPP merupakan instrumen nyata untuk mewujudkan hal tersebut dan meningkatkan kesejahteraan petani sehingga terus bergairah memajukan sektor pertanian khususnya meningkatkan ketersediaan beras.

“Gerakan serap gabah ini dilakukan di seluruh Indonesia dan sudah mulai dilakukan Kementan sejak bulan Maret 2021 sehingga penurunan harga gabah/beras pada musim panen raya sudah diminimalisir sejak awal. Usai panen, Kementan langsung mendorong penanaman untuk musim tanam berikutnya sehingga ketersediaan beras dalam negeri benar-benar melimpah dan ke depan kita bisa targetkan ekspor,” tuturnya.

 

Perlu diketahui, selain Kabupaten Subang dan Indramayu, tim GSGP juga secara serentak melakukan serap gabah petani di Karawang, Cirebon dan Bekasi. Adapun target serap gabah petani di Bekasi sebesar 20 ribu ton GKG, Karawang 47.456 ton GKG dan Cirebon 42.620 ton GKG.  Kabupaten Indramayu merupakan peringkat pertama produsen beras nasional, Karawang menempati peringkat kedua, Subang menempati nomor urut tiga dan Kabupaten Cirebon sebagai produsen beras nasional yang menempati peringkat ke 25.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement