Kamis 08 Apr 2021 09:15 WIB

Berbasis Korporasi, Peternak Itik Food Estate Raih Hasil

Rata-rata produksi telurnya sudah mencapai 200 sampai 370 butir per hari

Red: Gita Amanda
Saat ini, kelompok penerima manfaat di kawasan Food Estate Kalteng sudah menikmati hasil dari budidaya ternak itik. Rata-rata produksi telurnya sudah mencapai 200 sampai 370 butir per hari dari 500 ekor induk dengan umur berkisar tujuh sampai delapan bulan.
Foto:

Kementan juga memberikan bantuan pakan setiap kelompok sebanyak 6.100 kilogram (kg) yang terdiri dari  pakan itik grower (17-20 minggu) sebanyak 1.950 kg dan pakan itik layer (21-28 minggu) sebanyak 4.150 kg. Pakan yang diberikan berupa pakan komplit pabrikan untuk itik petelur sesuai SNI dan memiliki Nomor Pendaftaran Pakan (NPP).

Selain itu, Kementan memberikan paket bantuan bahan pembuatan kandang kepada setiap kelompok untuk dibuatkan satu unit kandang. Pembuatan kandang harus memenuhi beberapa ketentuan, seperti cukup untuk menampung semua itik dewasa, berbentuk panggung, memiliki alas, dinding, dan atap, serta sirkulasi udara yang baik.

Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menerangkan, pada tahun 2020 pemerintah telah menetapkan wilayah Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas menjadi lumbung pangan atau Food Estate di luar Pulau Jawa dan sebagai salah satu program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Pengembangan kawasan Food Estate sendiri dilaksanakan di lahan eks Proyek Lahan Gambut (PLG) dan sekitarnya.   

"Pengembangan kawasan Food Estate berbasis korporasi petani di lahan rawa Kalimantan Tengah ini sejatinya memiliki keunggulan komparatif seperti sumber daya lahan yang cukup luas, sumber daya air dan iklim yang sesuai dan modal sosial budaya yang mendukung," tandas Syahrul dalam siaran persnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement