EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas wirausaha Indonesia saat pandemi Covid-19 melalui program Kartu Prakerja. Hal itu merupakan usaha mengoptimalisasi bonus demografi Indonesia yang akan mencapai puncaknya pada 2030 mendatang.
“Sebagai bagian dari upaya akselerasi pengembangan ekosistem kewirausahaan, pemerintah mencanangkan target rasio kewirausahaan nasional dapat mencapai 3,9 persen dan pertumbuhan wirausaha baru 4 persen pada 2024. Sebagai bentuk dukungan pemberdayaan kepada Wirausaha Alumni Kartu Prakerja yang berkelanjutan, pemerintah memberikan fasilitasi pembiayaan KUR Super Mikro bagi wirausaha alumni peserta Program Kartu Prakerja yang terkena PHK,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui keterangan resmi pada Jumat (9/4).
Berdasarkan data statistik Manajemen Kartu Prakerja, kata dia, ada sekitar 35 persen penerima Kartu Prakerja yang awalnya sedang tidak bekerja lalu menjadi bekerja. Dari angka itu, sekitar 17 persen di antaranya menjadi wirausaha.
Karena itu, insentif KUR yang diberikan pemerintah diharapkan mampu mendorong para pengusaha mengembangkan kegiatan usahanya dan nantinya membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. “Melalui kegiatan sosialisasi ini, kami harap para alumni Program Kartu Prakerja dapat memperoleh informasi yang bernilai dan bermanfaat untuk membantu pengembangan kegiatan usahanya melalui dukungan program KUR," tuturnya.
Kemudian, dia menambahkan, mendorong para alumni Kartu Prakerja menjadi wirausaha sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin menegaskan, KUR merupakan produk pembiayaan atau kredit, bukan program bantuan sosial. “Meskipun Alumni Program Prakerja telah memperoleh pelatihan, tidak secara otomatis pasti mendapatkan fasilitasi KUR. Tetap melalui prosedur dan prinsip-prinsip yang harus dipenuhi perbankan dalam penyaluran kredit,” ujar Rudy.
Baca juga : Kabar Baik! Warga di Kota Ini Boleh Melakukan Perjalanan
Dijelaskan pula, proses pengajuan KUR dilakukan secara daring sehingga wirasuaha alumni Prakerja dapat mengakses permodalan dengan cepat, mudah, dan murah. Proses pengajuan dapat dilaksanakan meliputi, pertama, peserta alumni Program Kartu Prakerja mengajukan surat permohonan kredit ke Bank BNI melalui E-Form KUR Prakerja.
Kedua, Bank BNI melakukan evaluasi kelayakan usaha. Ketiga, jika dinilai layak, peserta alumni Program Kartu Prakerja terpilih melakukan penandatanganan perjanjian kredit di Bank BNI. Lalu, keempat, peserta alumni Program Kartu Prakerja terpilih wajib melakukan pembayaran kewajiban sampai dengan kredit lunas.
Saat ini, Program Kartu Prakerja telah memasuki gelombang ke 16. Pada 2020 (batch 1-11), jumlah penerima program tersebut mencapai 5,5 juta orang dengan sekitar 5,3 juta orang di antaranya telah mendapatkan insentif dari total dana yang disalurkan Rp 13,36 triliun.
Sementara, pada periode tahun 2021 (batch 12-16) jumlah penerima mencapai 2,7 juta orang dengan 2,6 juta orang di antaranya telah membeli pelatihan. Total dana insentif yang telah disalurkan sebesar Rp 1,68 triliun kepada 2,02 juta orang penerima.
Selain itu, Program Kartu Prakerja telah menjangkau peserta yang tersebar di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia dan membangun ekosistem yang kolaboratif. Program KUR bagi Alumni Program Prakerja telah dibahas dalam Komite Kebijakan KUR yang diketuai oleh Menko Perekonomian dan dikoordinasikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Sekretaris Komite.
Untuk tahap selanjutnya, Program KUR bagi Alumni Program Prakerja akan terus bertambah dengan melibatkan perbankan lain. Jadi tidak hanya Mitra Program Prakerja, itu seiring meningkatnya penilaian perbankan terhadap calon debitur alumni Program Prakerja.