EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan Hortimart sebagai saluran pemasaran produk-produk buah, sayur, dan florikultura yang dibudidayakan langsung oleh petani Indonesia. Produk yang masuk dalam hortimart nantinya akan dipasarkan secara ritel melalui Pasar Tani yang merupakaan binaan Kementerian Pertanian.
Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, menjelaskan, Hortimart diharapkan menjadi sarana bagi para petani hortikultura agar mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan menjanjikan.
"Kita kerjasamakan Hortimart dengan Pasar Tani sebagai show window produk hortikultura Indonesia. Ini bisa menjadi sarana untuk kita gunakan promosi semua hal," kata Prihasto dalam Soft Launching Hortimart di Jakarta, Jumat (9/4).
Ia mengatakan, Pasar Tani saat ini terus berkembang bahkan telah dipersilakan untuk membuka outlet di pusat perbelanjaan. Karena itu, Hortimart sebagai wadah promosi hortikultura dari petani secara langsung akan dapat menyentuh pasar untuk segmen konsumen menengah ke atas.
"Kita harus bisa tunjukkan bahwa produk-produk lokal tidak kalah dengan produk impor," ujarnya menambahkan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Retno Sri Hartani, mengatakan, Hortimart akan menjadi titik temu sekaligus basis data produk-produk yang dihasilkan petani langsung. Melalui Hortimart, Retno menjelaskan, Kementan memberikan kesempatan kepada petani untuk bisa meningkatkan penjualan lewat Pasar Tani.
Produk hortikultura mencakup buah, sayuran, tanaman obat serta tanaman hias. Menurut Retno, salah satu latar belakang didirikannya Hortimart lantara banyak pelaku usaha ritel yang mengeluhkan kekurangan pasokan buah dan sayur dari lokal.
Padahal, di saat yang bersamaan, banyak produk-produk buah dan sayuran dari petani yang kerap kali tak mampu menjangkau pasar lebih luas. "Hortimart juga menjadi titik temu aktivitas bisnis karena kita memperpendek rantai pasok. Bahkan kita harapkan ini bisa mendorong adanya ekspor produk lokal," kata dia.