Ahad 11 Apr 2021 14:47 WIB

Pengamat: Tahun Ini PGN Harus Evaluasi Kebijakan dan Efisien

Perlu ada evaluasi secara menyeluruh terkait kebijakan harga gas

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Kondisi keuangan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pada 2020 tercatat merugi 264,7 juta dolar AS. (ilustrasi)
Foto:

Mamit menilai PGN harus bisa melakukan prioritas program. Jika memang ada program dari pemerintah yang menyerap banyak ekuitas PGN, mestinya PGN bisa menghold proyek tersebut dengan berkonsultasi dengan pemerintah.

"Selain itu juga, PGN untuk sementara melakuan fokus terhadap projek yang dilakukan. Untuk project yang memakan dana besar dan belum terlalu penting perlu di stop atau di tunda terlebih dahulu," ujar Mamit.

Salah satu faktor yang menggerus keuangan PGN juga persoalan sengketa pajak. Mamit menilai, PGN perlu melakukan kordinasi dengan pemerintah terkait hal tersebut. "Selain itu, terkait dengan persoalan pajak saya kira PGN bisa terus berdiskusi dan melakukan banding jika memang menemukan bukti baru sehingga tidak memberatkan keuangan mereka," tambah Mamit.

Dua langkah strategis ini, kata Mamit perlu dilakukan PGN pada tahun ini. Ia menilai, kedepan kondisi ekonomi Global masih belum bisa diprediksi. Hal ini menjadi tantangan bagi PGN kedepan.

"Tantangan kedepan pastinya kondisi pandemik covid yang belum selesai. Jelas masih banyak industri yang belum banyak menggunakan gas karena memang produksi mereka masih menurun. Selain itu, melemahnya mata uang rupiah bisa menjadi tantangan bagi mereka juga. Pasar jg belum kembali tumbuh secara normal," ujar Mamit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement