Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan program Pertashop direncanakan minimal ada satu outlet di satu desa. "Jadi program ini ya harus merata diseluruh desa di Indonesia, sehingga untuk tahun ini saja, kita rencanakan 10 ribu (Pertashop)," katanya.
Menurut dia, hal itu sesuai dengan tanggung jawab BUMN sebagai roda penggerak perekonomian masyarakat khususnya di daerah. "Dan ini alhamdulillah, kita bekerja sama dengan pesantren untuk pemulihan ekonomi pesantren," katanya.
Dia mengatakan kehadiran Pertashop tersebut akan membantu masyarakat untuk mendapatkan BBM jenis Pertamax yang ramah lingkungan dengan harga yang sama seperti di SPBU. Ia mengharapkan para pengusaha di daerah dapat ikut berpartisipasi dan pihaknya mendukung program Kementerian BUMN.
Wantimpres Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dalam sambutannya menyampaikan, hari ini penuh rahmat, pentingnya bagi ekonomi, juga pertanian untuk ketahanan pangan. Sejarah membuktikan para pendahulu kita maju dalam teknologi, karena itu kita harus selalu optimistis. Fakta membuktikan bahwa kebhinnekaan sudah dibentuk oleh para leluhur bangsa ini.
"Saatnya setiap Pesantren memiliki kekuatan ekonomi, salah satunya melalui Pertashop," ujar Habib Luthfi.
Sejauh mana bisa memberikan kontribusi untuk bangsa ini dimulai dari hal kecil sekalipun. Sementara saat berdialog dengan Menteri BUMN Erick Thohir, penanggung jawab Pertashop Ponpes Nurul Quran, Sumaryanto mengatakan harga jual Pertamax di Pertashop tersebut sesuai dengan harga yang ditentukan, yakni Rp 9.000 per liter. "Insya Allah, kami bisa menjual 400-1.000 liter per hari," katanya