Hal itu telah dilakukan oleh Mazaraat Cheese yang memanfaatkan bahan baku susu yang diproduksi oleh petani atau peternak lokal. Victoria juga mendorong KUD produsen susu memanfaatkan program Bela Pengadaan bagi pengadaan pemerintah/lembaga dan Pasar Digital BUMN yang mengalokasikan belanja demi koperasi dan UMKM. “Untuk pasar susu dan keju, KUD dapat memanfaatkan hotel dan rumah sakit yang dimiliki oleh Pemda dan BUMN,” tuturnya.
Ketua KUD Mitrayasa mengaku senang dapat bermitra dengan Mazaraat Cheese. "Di sini, Mazaraat tidak hanya bertindak sebagai offtaker menyerap produk susu peternak, namun juga sebagai konsultan dan pendamping untuk menghasilkan keju dengan kualitas global," Ketua KUD Mitrayasa Fariz Amroeni.
Pemilik Mazaraat Artisan Cheese Jamie Najmi juga mengaku, tertarik kerja sama dengan KUD Mitrayasa karena memiliki visi sama, yakni ingin memajukan produk lokal. Kemudian didukung pula peralatan lengkap dan kualitas susu yang baik.
“Juga karena mereka punya pengetahuan yang mempuni secara internasional makanya kami membantu, memproduksi. Lalu menghasilkan produk yang diharapkan bersama,” ujar Jamie.
Pabrik Mazaraat Artisan Chese berlokasi di Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. Saat ini Mazaraat Artisan Cheese memiliki sekitar 7 sampai 10 produk. Dengan varian favorit seperti Athan (camembert du Merapi), Khayya (crottin blue goat cheese), Ibra (blue cheese), Halloumi (hard cheese), dan Ghee (clarified butter).
Distribusi Mazaraat Artisan Cheese sebagian besar ke Bali, terutama hotel-hotel bintang 4 ke atas. Begitu juga di Yogyakarta dan Jakarta keju ini hadir di beberapa hotel bintang 5 dan supermarket.