EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mempertegas dukungnya terhadap transformasi industri 4.0 dengan mempercepat agenda transisi energi yang dapat mendorong peralihan konsumsi energi dari fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT).
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada pembukaan Hannover Messe 2021. Presiden menekankan pentingnya 3 aspek utama dalam menyiapkan roadmap Industri 4.0 di Indonesia, yakni penguatan SDM, menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan investasi pembangunan hijau.
Menurut Presiden Jokowi, pandemi menjadi momentum untuk melakukan pembangunan hijau. Untuk itu, beberapa terobosan sudah dilakukan di Indonesia, di antaranya pengembangan biodiesel atau green diesel dari minyak sawit dan pemasangan solar panel. Berbagai proyek ini juga akan membuat lapangan pekerjaan baru sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sebagai salah satu peserta dalam ajang Hannover Messe 2021, Pertamina memastikan langkahnya untuk mendukung pembangunan hijau dan berkelanjutan yang dijabarkan dalam 8 inisiatif energy transition.
“Kami sangat bersungguh-sungguh untuk menjalankan transisi energi yang menjadi tujuan bersama untuk mengurangi pemanasan global dan mencapai keberlanjutan energi,”ucap Nicke, Selasa (13/4).
Menurut Nicke, pemerintah telah menetapkan target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050. Untuk itu, Pertamina sebagai BUMN energi memperluas keterlibatnya dalam industri energi Indonesia dengan terus meningkatkan kontribusinya bagi kemajuan bauran energi.
Untuk mewujudkan target tersebut, Pertamina melakukan konversi kilang untuk memproduksi green fuel seperti green diesel, green avtur dan green gasoline, melanjutkan pengembangan bio-energy seperti biomassa dan bioetanol. Pertamina juga terus mengoptimalkan potensi dan meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi, serta utilisasi green hidrogen.
Berkolaborasi dengan beberapa BUMN lainnya, Pertamina turut mengambil peran strategis dalam integrasi ekosistem EV Battery dan Energy Storege di Indonesia. “Kami juga memperkuat gasifikasi terintegrasi untuk melayani pelanggan di sektor transportasi, rumah tangga, dan industri dalam rangka mengurangi emisi,”lanjut Nicke.
Lalu, di bidang pembangkit listrik, lanjut Nicke Pertamina juga terus meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan melalui solar power plant di berbagai area operasi Pertamina dan juga biogas power plant di Sei Mangkei. Upaya mengurangi jejak karbon juga dilakukan dengan menerapkan Carbon Capture, Utilization and Storage dalam rangka peningkatan produksi di beberapa lapangan migas.
Nicke meyakinkan bahwa Pertamina akan terus melanjutkan transformasi, dengan memanfaatkan kapabilitas, portofolio, memperluas kemitraan, dan memperkuat kemampuan keuangan perusahaan.
“Lebih penting lagi, kami akan terus bekerja secara harmonis dengan masyarakat melalui penerapan inisiatif ESG (Environment, Social & Governance) di seluruh aspek operasional dan bisnis Pertamina serta mendorong peningkatan dari aspek kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi secara inklusivitas sebagaimana semangat Energizing Sustainable Future,” tutup Nicke.