EKBIS.CO, BRASILIA -- Menteri lingkungan Brasil, Ricardo Salles, mengatakan Brasil akan butuh donor 10 miliar (Rp 145 triliun) setiap tahun untuk mencapai nol emisi karbon bersih hingga 2050. Salles secara rutin menyerukan komunitas internasional untuk mengambil bagian dari pemeriksaan untuk mengurangi emisi karbon Brasil.
Sebagian besar emisi Brasil berasal dari penggundulan hutan. Seruan untuk bantuan 10 miliar dolar setahun itu datang ketika Brasil merundingkan kesepakatan potensial terpisah dengan Amerika Serikat untuk mengumpulkan dana asing guna memerangi melonjaknya deforestasi di hutan hujan Amazon.
Salles mengatakan dia tidak mengharapkan kesepakatan akan diumumkan pada KTT Hari Bumi AS minggu depan. Namun, pembicaraan dengan Amerika Serikat akan terus berlanjut.
"Tidak ada dan tidak pernah ada tujuan dari negosiasi semacam kesepakatan yang akan dicapai pada 22 April," kata Salles dalam sebuah wawancara.
Reuters melaporkan pada Kamis (15/4) bahwa kesepakatan potensial telah menemui jalan buntu. Brasil menuntut pendanaan di muka untuk meningkatkan upaya memerangi deforestasi. Sementara itu, Amerika Serikat menuntut hasil sebelum memberikan bantuan.
"Kami memahami logika mereka, tetapi mereka membutuhkan pemahaman bahwa Brasil sudah mendapatkan banyak hasil," kata Salles.
Ia mencontohkan fakta bahwa sebagian besar hutan BraSil masih terjaga. Yang berarti emisi dari karbon yang dikandungnya dapat dihindari.
Deforestasi di bagian Brasil dari hutan hujan Amazon telah meroket di bawah kepemimpinan presiden Bolsonaro. Deforestasi mencapai tertinggi 12 tahun pada 2020 dengan luas 14 kali luas Kota New York yang rusak.
Salles mengatakan hanya 1 miliar dolar AS per tahun dari 10 miliar dolar AS akan memungkinkan Brasil mencapai nol deforestasi ilegal. Sekitar sepertiga dari uang itu akan digunakan untuk mengontrak lebih banyak agen lingkungan.
Dua pertiga lainnya akan digunakan untuk berinvestasi dalam pembangunan berkelanjutan di wilayah Amazon.