EKBIS.CO, JAKARTA – Negara-negara yang saat ini cepat melaksanakan vaksinasi Covid-19 waspada dengan pembukaan kembali penerbangan internasional. Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (17/4) negara-negara yang sudah melakukan vaksinasi akan hati-hati membuka kembali untuk perjalanan internasional.
Hal tersebut menjadi pertanda akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan industri penerbangan. Saat ini, kapasitas maskapai penerbangan Inggris tetap tertahan di sekitar sepersepuluh dari level 2019.
Pemerintah Inggris, hingga saat ini masih mempertimbangkan target 17 Mei 2021 untuk membuka kembali perjalanan internasional. Sementara itu, Israel yang hampir 55 persen populasinya sudah divaksinasi bersiap membuka penerbangan internasional pada 23 Mei namun hanya bagi masyarakat yang sudah divaksin.
Kewaspadaan membuka penerbangan internasional dinilai akan mempersulit. Sebab hal tersebut akan menimbulkan kemunduran besar bagi industri penerbangan yang sudah berjuang. Begitupun juga bagi hotel, toko, dan restaurant yang mengandalkan pariwisata.
Di sisi lain, jika penerbangan internasional dibuka kembali dikhawatirkan dapat membantu penyebaran virus Covid-19 yang lebih baru. Lalu pada akhirnya merusak kemajuan dalam memperlambat penyebaran pandemi.
Amerika Serikat saat ini masih berjuang untuk menekan tingkat infeksi Covid-19, bahkan ketika kampanye vaksinasi yang kuat semakin meningkat. Sementara perjalanan internasional ke sebagian besar tujuan masih terlarang, kapasitas domestik meningkat, namun maskapai berencana menambah penerbangan dalam beberapa pekan mendatang.
Sementara Chili sudah mundur sepenuhnya. Negara Amerika Latin tersebut mendapatkan pasokan dari China's Sinovac Biotech Ltd dan telah memvaksinasi penuh lebih dari seperempat populasinya. Setelah dibuka kembali untuk perjalanan udara pada November 2020, kini Chili menutup perbatasannya untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.