Miliarder Swedia pendiri Spotify, Daniel Ek baru-baru ini mengatakan bahwa ia tertarik untuk membeli klub sepak bola Inggris Arsenal jika pemilik tim saat ini, Stanley Kroenke, ingin menjualnya.
"Sebagai seorang anak yang tumbuh besar, saya telah mendukung Arsenal selama yang saya bisa ingat," tulis Ek di Twitter. "Jika KSE [Kroenke Sports & Entertainment] ingin menjual Arsenal, saya akan dengan senang hati melepaskan topi saya di atas ring."
Baca Juga: Suaminya Orang Indonesia, Bos Nissin Filipina Bakal Debut Jadi Miliarder Dunia!
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Selasa (27/4/21) mayoritas kekayaan Ek berasal dari 9% sahamnya di Spotify. Ia pertama kali menjadi miliarder pada tahun 2019 usai perusahaannya go public. Ek sekarang memiliki kekayaan bersih USD4,7 miliar (Rp68 triliun). Sementara itu, Spotify saat ini bernilai USD54 miliar (Rp782 triliun).
Arsenal saat ini dimiliki oleh Stanley Kroenke. Kroenke membangun kekayaannya dalam real estat, sebagian besar di antaranya adalah pusat perbelanjaan di dekat toko Walmart, dan menurut Forbes, harta Kroenke mencapai USD8,2 miliar (Rp118 triliun).
Kroenke mengawasi kerajaan olahraga yang mencakup banyak tim Amerika seperti Los Angeles Rams dan Denver Nuggets. Awalnya, ia menjadi pemilik tunggal Arsenal pada tahun 2019 setelah mengakuisisi saham mayoritas dan berulang kali mengatakan bahwa dia tidak ingin menjual.
Arsenal adalah tim sepak bola paling berharga kedelapan di Bumi yang bernilai USD2,8 miliar (Rp40,5 triliun), menurut perhitungan Forbes.
(kurs Rp14.480/USD)
Namun, akankah Ek menghabiskan 60% dari kekayaannya untuk membeli tim ini? Jika Ek secara teoritis membeli Arsenal, kemungkinan dia harus melakukannya dengan mitra, karena klub akan memperoleh persentase besar dari total kekayaan bersihnya.
Arsenal mengalami tahun yang sulit lantaran duduk di urutan ke-9 di Liga Premier Inggris. Setelah 12 tim terbesar Eropa, termasuk Arsenal mengumumkan akan ambil bagian dalam Liga Super Eropa yang baru, dunia sepak bola bangkit memberontak.
Semuanya runtuh karena kompetisi tersebut dikecam oleh penggemar, tim lain, liga nasional, dan bahkan politisi. Delapan dari 12 klub asli telah mengundurkan diri dari Liga Super.
Bahkan, fans juga turut turun ke jalan, mengecam pemilik tim karena keterlibatan mereka dalam kompetisi dan menuduh menghabiskan uang mereka sendiri. Beberapa pemilik tim Amerika mendapat kecaman, termasuk Kroenke: hastag #KroenkeOut sempat menjadi tren di Twitter dan penggemar terus melakukan protes di luar stadion Arsenal.
Kroenke dan putranya Josh yang membantu menjalankan Arsenal, telah secara terbuka meminta maaf kepada para penggemar atas bencana Liga Super. Namun, ia menegaskan kembali bahwa mereka tidak berniat menjual tim.