Kabupaten Sukabumi sendiri berhasil mereplikasi Cloosed Loop Garut. Ke depan Closed Loop akan terus direplikasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia. “Semua lahan yang dimanfaatkan oleh petani milenial yang tergabung dalam program Cloosed Loop ini mendapat prioritas untuk diregistrasi, untuk memastikan ketelusuran dan mutu produk yang dihasilkan,” ujar Koordinator Pemasaran dan Investasi Hortikultura, Andi Arnida.
Pernyataan ini diamini oleh Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Garut, M Rahmat, yang menyampaikan bahwa lahan yang dikelola Kelompok Tani Eptilu sudah diregistrasi.
Replikasi Closed Loop juga hadir di Kabupaten Sukabumi. Bercermin dari Closed Loop Garut, maka Cloosed Loop Sukabumi memperbaiki apa yang kurang dari Cloosed Loop Garut. Hal ini disampaikan oleh Asdep Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kemenko, Yuli Sri Wilanti, dalam acara Rakor Percepatan Replikasi Program Kemitraan Closed Loop Hortikultura di Bogor beberapa waktu lalu.
“Perjalanan pilot project Closed Loop tidak berakhir di sini, bahkan ini merupakan awal dari semua kegiatan ini. Komitmen yang tinggi merupakan unsur penting dalam pilot project ini agar dapat terus berjalan dan dapat mensejahterakan petani,” ujar Yuli mengapresiasi.
Asas gotong royong pun terlihat dalam project ini, di mana setiap stakeholder yang tergabung dalam project ini saling bahu membahu agar project ini dapat berhasil. “Sekarang ini Indonesia in Cooperation, kita maju untuk Indonesia kita berbuat yang lebih baik untuk Indonesia, dengan produk yang lebih baik dan petani yang lebih canggih dan semua itu kita bangun bersama dengan stakeholders yang ada,” ujar Karen Tambayong, Ketua Komite Tetap Hortikultura KADIN.