Jumat 07 May 2021 15:22 WIB

Kinerja Ekonomi China, AS, Indonesia: Siapa Paling Moncer?

Ekonomi China dan Amerika tumbuh signifikan dan menjadi mesin ekonomi global

Red: Elba Damhuri
Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021: Ekonomi China dan Amerika Serikat masih memimpin laju pemulihan ekonomi global
Foto:

Ekonomi Indonesia Masih Kontraksi, Penjualan Naik

Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi kontraksi 0,74 persen year on year (yoy) pada kuartal I 2021. Pada tiga bulan pertama 2021, ekonomi Indonesia minus 0,96 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan perekonomian global pada kuartal I 2021 menunjukkan perbaikan yang terlihat pada pergerakan indeks PMI global yang mengalami peningkatan dari Januari sampai Maret. 

Hal ini sejalan dengan proses vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan maupun sedang berlangsung di beberapa negara.

Harga komoditas pangan seperti minyak kelapa sawit, kedelai, dan kopi membaik. Adapun komoditas hasil tambang seperti timah, aluminium, nikel, dan tembaga di pasar internasional pada kuartal I 2021 mengalami peningkatan baik secara qtq maupun yoy.

“Ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia pada triwulan satu 2021 telah menunjukkan pertumbuhan positif,” ucapnya.

BPS mengungkap sejumlah indikator pendukung pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021. Indikator pendukung ini antara lain produksi mobil pada kuartal I 2021 sebanyak 255.312 unit atau naik 23,36 persen quarter to quarter (qtq) dan turun 22,16 persen yoy. 

Kemudian penjualan mobil secara wholesale sebanyak 187.021 unit atau meningkat 16,63 persen qtq dan turun 21,05 persen yoy.

Penjualan sepeda motor secara wholesale sebanyak 1,29 juta unit atau naik 64,52 persen qtq, tapi turun 17,61 persen yoy. Selanjutnya produksi semen pada kuartal empat 2021 sebesar 15,18 juta ton atau turun 18,10 persen qtq maupun 2,15 persen yoy.

Sejalan dengan itu, Suhariyanto menjelaskan inflasi pada kuartal satu 2021 sebesar 1,37 persen secara yoy. Inflasi bergerak lambat dikarenakan pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas orang sehingga sisi permintaan menjadi terhambat.

Adapun realisasi belanja negara (APBN) pada kuartal I 2021 sebesar Rp 523,04 triliun meningkat dari kuartal satu 2020 sebesar Rp 452,41 triliun. 

Kemudian realisasi penanaman modal yang tercatat di BKPM sebesar Rp 219,7 triliun atau meningkat 4,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement