Jumat 07 May 2021 22:33 WIB

Pelindo 1 Gandeng Port Rotterdam dan Zhejiang

Pelindo, Port Rotterdam dan Zhejiang bekerja sama optimalkan Kuala Tanjung

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Term Sheet Kerja Sama Proyek Pengembangan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE) antara Pelindo 1 dengan Port of Rotterdam dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co., Ltd. (Zhejiang) yang dilakukan secara daring pada Jumat (7/5).
Foto:

Pelindo 1, Port of Rotterdam, dan Zhejiang Seaport Group akan bekerja sama dalam optimalisasi Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) yang dioperasikan oleh anak usaha Pelindo 1, PT Prima Multi Terminal (PMT). Port of Rotterdam, dan Zhejiang Seaport Group akan menjadi bagian shareholder di PMT, bersama Pelindo 1, PT Waskita Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk. Dalam kerja sama ini juga akan dilaksanakan pelayaran kapal-kapal direct call dari Ningbo Zhoushan Port ke Pelabuhan Kuala Tanjung. 

Pada sektor Kawasan Industri, Port of Rotterdam, dan Zhejiang Seaport Group ini akan bekerjasama dengan anak perusahaan Pelindo 1 PT Prima Pengembangan Kawasan dalam mengembangkan Kawasan industri di Kuala Tanjung seluas 200 Ha pada tahap pertama yang disediakan untuk industri-industri dari China. Selain itu, juga dilakukan penandatanganan term sheet kerja sama antara Pelindo 1, Port of Rotterdam dan Zhejiang Seaport Group yang meliputi Term Sheet Conditional Share Subscription Agreement (CSSA), Term Sheet Shareholder Agreement (SHA), Term Sheet Industrial Estate Co-Development (IECD).

Pengembangan Kuala Tanjung PIE

Kuala Tanjung yang berada di jalur utama Selat Malaka yang dilintasi 25 persen komoditas perdagangan dunia dan didukung hinterland yang kuat di 10 provinsi di Pulau Sumatra, menjadikan posisi Kuala Tanjung PIE semakin strategis dan berpotensi sebagai simpul penting dalam jaringan logistik dan supply chain global. Kuala Tanjung juga terintegrasi dan terhubung langsung dengan Kawasan Industri Sei Mangkei dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 

Selain itu, Kuala Tanjung akan menerapkan konsep smart port and smart industrial area. Hal tersebut didukung dengan penerapan teknologi informasi yang mumpuni di kawasan tersebut sehingga nantinya akan menjadi sebuah kawasan industri modern berskala Internasional. 

KTMT yang menjadi bagian dari Kuala Tanjung PIE yang telah dioperasikan sejak tahun 2019 diproyeksikan sebagai The Next Indonesia's Logistic and Supply Chain Hub. Dengan memiliki kedalaman kolam pelabuhan -17 mLWS mampu mengakomodasi kapal-kapal berukuran besar dengan bobot 50.000 DWT serta berbagai jenis muatan dari peti kemas, curah cair, hingga general cargo.

“KTMT menunjukkan tren pertumbuhan trafik yang positif, artinya KTMT beroperasi dengan baik dan respon pasar pun positif dengan keberadaan KTMT. Kawasan pelabuhan ini juga didukung dengan kawasan industri yang sedang dikembangkan di area seluas 3.400 Ha. Kawasan industri ini terkoneksi jaringan transportasi terpadu berupa jalan tol Trans Sumatera dan jaringan jalur kereta api ke berbagai hinterland di Sumatera Utara,” tambah Prasetyo.

 

Pelindo 1 juga terus berupaya memperluas kolaborasi dan sinergi untuk terus mendorong pengembangan Kuala Tanjung PIE. Pada bulan lalu, Pelindo 1 telah melakukan penandatanganan MoU antara Pelindo 1 dengan Union Resources & Engineering Co., Ltd (UREC) untuk pemanfaatan lahan dan infrastruktur di Kawasan Industri Kuala Tanjung. Tak hanya itu, Pelindo 1 telah menggandeng DHL Global Forwarding Indonesia untuk memperkuat jaringan logistik yang mendukung Kuala Tanjung PIE.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement