Saat ditemui di lapangan, Yasmadi ketua kelompok Sidodadi menyampaikan bahwa Kabupaten Temanggung siap untuk mengamankan pasokan cabai hingga Idul Fitri besok. Pria yang yang disapa Pak Yas itu membeberkan bahwa petani di wilayahnya akan tetap panen cabai hingga hari selasa untuk memenuhi pasokan di pasar setempat dan juga Jabodetabek.
"Selasa masih petik, dikirim ke Jakarta Selasa malam hingga hari Rabu pagi sampai Jakarta. Tenaga petik liburnya juga cuma dua hari, jadi lebaran hari kedua sudah petik lagi," beber Yasmadi.
Senada, Sarmadi ketua kelompok Muda Sejahtera yang rata-rata anggotanya masih muda, saat ini sedang panen cabai rawit seluas 25 ha dan siap memasok kebutuhan Jabodetabek. Ia menyampaikan bahwa petani sebenarnya tidak menginginkan harga sangat tinggi.
"Harga dikisaran Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu di tingkat petani sudah sangat menguntungkan, ujar Sarmadi sambil diamini anggota kelompoknya.
Kelompok Tani Muda Sejahtera berharap dapat menanam cabai sepanjang musim. Selama ini pertanaman cabai hanya dilakukan pada musim hujan saja. Jika kemarau perlu adanya fasilitasi pompa air agar tetap bisa tanam.
Namun disisi lain, kelompok tani ini yang diprakarsai oleh para milenial di Desa Kataan Kec. Ngadirejo telah menerapkan pengendalian OPT ramah lingkungan pada pertanaman cabai rawitnya. Pengaplikasian petrogeno dan PGPR diakui Sarmadi lebih hemat biaya karena mampu menekan penggunaan pestisida.
Kepala Dinas Pertanian Kab. Temanggung, Joko Budi Nuryanto menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah pusat. Tahun 2020 Kabupaten Temanggung mendapatkan alokasi pengembangan kawasan cabai dan bantuan benih dari Ditjen Hortikultura seluas 82 hektar yang telah tertanam pada bulan Desember 2020 hingga Maret 2021. Tahun ini juga mendapatkan alokasi seluas 30 hektar.
"Bantuan tersebut sangat membantu petani, terlebih di masa pandemi covid tahun kemarin, sangat menolong permodalan petani untuk tetap bisa tanam cabai," tutup Joko.