Selasa 18 May 2021 11:41 WIB

Pascalebaran, Kementan Pastikan Stok dan Harga Terkendali

Berdasarkan prognosa Kementan, stok pangan hingga Juni 2021 aman

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Berdasarkan prognosa Kementerian Pertanian (Kementan), secara umum neraca ketersediaan pangan hingga Juni 2021 dalam kondisi aman. Beberapa komoditas pangan yang diperkirakan surplus antara lain beras 10,3 juta ton, jagung 2,5 juta ton, bawang merah 36,7 ribu ton, cabai besar 94,4 ribu ton, daging ayam 295 ribu ton, telur ayam 75 ribu ton, dan minyak goreng 563 ribu ton.
Foto: istimewa
Berdasarkan prognosa Kementerian Pertanian (Kementan), secara umum neraca ketersediaan pangan hingga Juni 2021 dalam kondisi aman. Beberapa komoditas pangan yang diperkirakan surplus antara lain beras 10,3 juta ton, jagung 2,5 juta ton, bawang merah 36,7 ribu ton, cabai besar 94,4 ribu ton, daging ayam 295 ribu ton, telur ayam 75 ribu ton, dan minyak goreng 563 ribu ton.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kondisi ketersediaan pangan periode lebaran dinilai aman. Hal ini setidaknya dilihat neraca pangan serta pasokan pangan mencukupi dan relatif tidak adanya gejolak harga yang tinggi di masyarakat.

Berdasarkan prognosa Kementerian Pertanian (Kementan), secara umum neraca ketersediaan pangan hingga Juni 2021 dalam kondisi aman. Beberapa komoditas pangan yang diperkirakan surplus antara lain beras 10,3 juta ton, jagung 2,5 juta ton, bawang merah 36,7 ribu ton, cabai besar 94,4 ribu ton, daging ayam 295 ribu ton, telur ayam 75 ribu ton, dan minyak goreng 563 ribu ton. 

Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Risfaheri mengatakan, kondisi pasokan dan harga pangan pada momentum Idulfitri kali ini terkendali. Pemantauan pun dilakukan secara intensif untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan pangan,

"Ya kita patut bersyukur melalui momen lebaran ini dengan aman dan tenang, pasokan cukup dan tidak ada kelangkaan pangan yang biasanya memicu lonjakan harga yang tak terkendali," ujar Risfaheri di Jakarta, Selasa (18/5)

Berdasarkan pemantauan H+3 lebaran di pasar Jabodetabek, sebagian besar pasar sudah beroperasi normal, pasokan sudah mulai normal. Harga sebagian besar komoditas pangan harganya mengalami penurunan, dibandingkan sebelum lebaran.

Komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu cabai merah keriting (CMK), cabai rawit merah (CRM), bawang merah, daging sapi, telur dan daging ayam. 

Permintaan yang menurun pasca hari raya idulfitri merupakan salah satu penyebab penurunan harga komoditas tersebut di 3 hari pasca lebaran. 

Hal ini diakui salah seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Guntur yang mengungkapkan permintaan pasca lebaran belum normal, tapi pasokan dari produsen/petani terus masuk ke pasar induk. Hal yang sama juga dikatakan Yanto, pedagang Pasar Induk TU Bogor bahwa permintaan bahan pangan masih belum seperti hari-hari biasa. 

"Diperkirakan tiga hari lagi pasar induk dan pasar eceran sudah beroperasi normal. Pasokan dipastikan aman dan normal seperti hari biasanya", jelas Risfaheri.

Sementara itu harga beras (premium dan medium), bawang putih, gula dan minyak goreng terpantau stabil. Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) terpantau aman, hasil pantauan per hari ini (17/5) stok beras PIBC mencapai 40 ribu ton, di atas acuan normal sebesar 27 ribu ton. 

Di beberapa pasar tertentu harga  bawang putih, daging ayam dan telur masih bertahan seperti menjelang Hari Raya, karena perbedaan kondisi peningkatan permintaan. Bagi konsumen harga tersebut masih dianggap wajar dan normal. Permintaan yang tinggi di beberapa lokasi menandakan geliat ekonomi yang mulai kembali bangkit seperti sebelum pandemi. Harga sudah mulai kembali normal sejak H+2 Idul fitri dengan selesainya libur lebaran 2021. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement