EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berupaya untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang terdampak pandemi Covid-19.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno saat acara silaturahmi dan diskusi dengan perwakilan Kadin dan asosiasi sektor pariwisata di Jakarta, Rabu (19/5) menjelaskan, kedudukan Kadin dan pemerintah dalam menggerakkan perekonomian nasional adalah sebagai mitra yang sejajar. Di mana Kadin merupakan mitra pemerintah sebagaimana tertuang dalam Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 1987 Untuk itu perlu kolaborasi ini harus dilaksanakan dengan baik.
“Sebagai mitra, kami harap Kadin dan asosiasi mampu meningkatkan kinerja kolaborasi kita bersama, karena Covid-19 ini memberikan dampak kepada 34 juta pelaku parerkaf, dan 90 persen pelaku parekraf ini adalah para pelaku UMKM. Dalam data yang kami terima dari Bank Indonesia, selama pandemi terdapat 72 persen pelaku UMKM mengalami penurunan kerja dan kinerja,” ujar Sandiaga.
Ia juga berharap koordinasi dengan asosiasi dan Kadin bisa terus ditingkatkan, terutama setelah Kadin meluncurkan program Vaksinasi Gotong Royong atau Vaksinasi Mandiri. Seiring dengan itu Kemenparekraf mendorong diterapkannya program CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) Mandiri di tengah dunia usaha.
“Ini salah satu pilar usaha kita dalam menanggulangi Covid-19, kita bisa saing kolaborasikan bersama asosiasi dan Kadin, untuk membantu para pelaku parekraf yang sudah satu tahun lebih mengalami masalah akibat pandemi ini,” katanya.
Selain itu, Sandiga Uno juga mengapresiasi Kadin yang akan menggelar Musyawarah Nasional (MUNAS) di Bali pada awal Juni 2021 mendatang, karena setelah sekian lama pulau dewata tertekan secara ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19. Ia berpesan agar Munas Kadin tersebut dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Tujuannya, supaya bisa menjadi percontohan dalam munas-munas organisasi besar lainnya.
"Protokol kesehatan sangat ketat dan disiplin melibatkan ribuan kamar dan munas pertama yang multistage, hybrid, dan kita harap dapat menjadi contoh penyelenggaraan munas organisasi besar lainnya," katanya.
Sementara itu, Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani menambahkan, pariwisata memiliki multiplier effect sangat luas. Menurut data yang ia terima terdapat 80 juta orang yang bergantung pada sektor pariwisata dari segela bidang.
“Pariwisata di banyak negara menjadi cara untuk bangkit di tengah pandemi. Kadin akan banyak berperan di sektor pariwisata, karena banyak sekali industri yang bersinggungan dengan pariwisata,” katanya.