EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) hingga 2024 nanti membutuhkan dana untuk investasi sebesar 92 miliar dolar AS. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan paling tidak 40 persen dari kebutuhan dana tersebut akan dicari dari pendanaan eksternal.
Nicke menjelaskan ada banyak peluang untuk mendapatkan paling tidak 40 miliar dolar AS tersebut. Ia menjelaskan Pertamina terbuka atas partnership, global bond bahkan juga pinjaman luar negeri.
"Transisi energi itu gak bisa nunggu lagi. Fosil ke green. Ini tugas kami di holding. Paralel dengan memperkuat bisnis yang ada. Dalam pengembangan ini kan butuh dana yang tidak kecil. 2020-2024 investasi pertamina itu 92 miliar dolar AS. Kita rencana 40 miliar dolar AS harus dari eksternal. Loan, kemitraan dan bond," ujar Nicke di Komisi VI DPR RI, Kamis (20/5).
Nicke menjelaskan pendanaan sebesar 92 miliar dolar AS tersebut untuk mendanai beberapa proyek strategis seperti pembangunan kilang terintegrasi, meningkatkan produksi migas dan juga beberapa proyek strategis di bidang New and Renewable Energi (NRE).
Selain itu, kemarin Pertamina juga menggandeng Indonesian Investment Authorithy (INA) untuk membuka peluang pendanaan proyek proyek strategis.
Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations, Fajriyah Usman mengatakan investasi yang dilakukan Pertamina bertujuan untuk meningkatkan produksi dan cadangan migas, sehingga akan berdampak pada pengurangan impor minyak nasional dan mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi nasional yang disesuaikan dengan grand strategy energi nasional ke depan.
Komitmen Pertamina, ungkap Fajriyah, meskipun dalam kondisi pandemi, seluruh aktivitas operasional tetap berjalan, mengingat ekosistem Pertamina sangat besar, ada 1,2 juta tenaga kerja. Oleh karenanya, motor penggerak ini tidak boleh terhenti, untuk mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Keseluruhan investasi Pertamina, terbuka untuk kerja sama dengan INA. Kami menyambut baik peluang ini agar bisa terlaksana dan berdampak positif bagi semua pihak,” ujar Fajriyah.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengapresiasi kerjasama yang akan dilakukan INA dan Pertamina. Menurutnya, melalui kerjasama ini, INA akan bekerja keras untuk membangun partnership yang saling menguntungkan, secara bersama sama dengan Pertamina, untuk masa depan energi nasional.
“Pertamina merupakan perusahaan besar dan sangat strategis, sehingga kami ingin sekali untuk bisa berperan serta dan berkontribusi agar proyek-proyek strategis yang sedang dijalankan Pertamina jauh lebih sukses karena dampak positifnya terhadap Negara luar biasa,” ucap Ridha.