EKBIS.CO, JAKARTA -- pondasi ekonomi nasional terletak pada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pascapandemi Covid-19, keberlangsungan usaha mereka sangat membutuhkan bantuan banyak pihak. Terlebih tren menjalankan usaha yang berpotensi besar sudah beralih dari konvensional menjadi digital.
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kemenkominfo), menunjukkan komitmen pada pengembangan UMKM Indonesia. Menggandeng Asosiasi ECommerce Indonesia (idEA), Bakti Kemenkominfo menyasar pelaku usaha kecil di bidang kuliner untuk mendapat pelatihan digital. Pelatihan digelar sekaligus agar mereka memperoleh bantuan permodalan dari beberapa pihak.
Sekretaris Jenderal Kemenkominfo, Mira Tayyiba mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi antusiasme semua pihak dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. “Selama tujuh bulan, yaitu sejak diluncurkan pada Mei 2020 hingga akhir 2020, Gernas BBI berhasil memfasilitasi onboarding lebih dari tiga juta UMKM,” ujar Mira saat memberikan sambutan secara daring di Jakarta Senin (24/5) pagi.
Meski demikian, Mira melihat antusiasme tidak boleh berhenti di titik itu saja. “Antusiasme saja tentunya tidak akan cukup. Oleh karena itu, UMKM perlu dibekali dengan modal yang relevan yaitu dalam bentuk kompetensi digital dan akses permodalan.”
Pelatihan ini juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang baru saja dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 20 Mei 2021 yang lalu. Mendorong UMKM bergerak ke ruang digital menunjukan kebangkitan era digital nasional Indonesia, terutama di sektor UMKM. Harapan ke depan, UMKM Indonesia Makin Cakap Digital.
Direktur Utama Bakti Kemenkominfo, Anang Latif menyampaikan pentingnya melakukan tindakan nyata untuk membantu pelaku usaha kecil membangun usahanya. “Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pelatihan UMKM digital yang pernah dilaksanakan BAKTI pada tahun 2020. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, 11 persen alumni pelatihan UMKM digital tahun 2020 yang menjawab survei menyampaikan kebutuhan permodalan menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan bisnis,” kata Anang.