EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mendukung pengembangan budidaya lobster di Indonesia. Perseroan mendesain rancangan asuransi budidaya lobster bagi para nelayan di Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Cahyo Adi mengatakan lobster merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan potensial untuk dikembangkan di Tanah Air. Adapun risiko yang biasanya terjadi dalam budidaya lobster antara lain diakibatkan adanya bencana alam, kondisi perairan yang tidak menentu, pencurian dan kemungkinan adanya serangan penyakit.
"Oleh karena itu untuk lebih memberikan rasa aman para pembudidaya dalam berusaha maka dibutuhkan sebuah perlindungan berupa asuransi terhadap usaha budidaya lobster ini,” ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (25/5).
Menurutnya pengembangan produk budidaya lobster pada masa datang akan membantu para nelayan lobster agar terlindungi atas risiko kerugian usaha. “Apalagi sekarang ini, nelayan bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat di daerah pesisir pantai khususnya dan membantu dalam pemulihan ekonomi nasional terutama dengan kondisi pandemi,” ucapnya.
Asuransi Jasindo yang tergabung dalam holding asuransi BUMN di bawah Indonesia Financial Group (IFG) juga memastikan, nantinya nelayan pembudidaya lobster merasa aman dalam menjalankan usahanya karena terlindungi karena adanya rancangan produk asuransi bilamana terjadi kerugian dalam berbudidaya.
Menurutnya kegiatan rancangan produk ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang sudah dilakukan pada Jumat, 21 Mei 2021 antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, Gabungan Pengusaha Lobster Indonesia (GPLI) dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) tentang Peningkatan Produksi Dan Perlindungan Usaha Pembudidayaan Lobster yang Berkelanjutan.
Saat ini, kata Cahyo, kegiatan rancangan asuransi budidaya lobster masih dalam proses penyiapan dan perencanaan seiring pengumpulan data dan dokumen yang diperlukan untuk perhitungan tarif premi, penyusunan polis termasuk pengurusan izinnya, baik oleh pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, praktisi dari Gabungan Pengusaha Lobster Indonesia (GPLI), Akademisi dan Penelitian serta pihak Asuransi Jasindo.
“Rancangan produk ini rencananya akan diimplementasikan sebagai program pemerintah maupun dipasarkan sebagai asuransi komersial kepada para nelayan pembudidaya lobster yang tergabung di dalam kelompok nelayan atau Koperasi Usaha Bersama yang mendapat pendampingan dan pengawasan dari KKP dan Praktisi/Pengusaha dengan pola Good Aquaculture Practice (GAP) serta SOP yang terukur,” ungkapnya.
Adanya pendampingan dan pengawasan, nelayan pembudidaya lobster juga bisa mendapat akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khususnya dari perbankan atau fintech ataupun akses pembiayaan komersial lainnya disertai asuransi budidaya lobster yang melekat di KUR.
“Hasil rancangan produk ini dapat diakses melalui Branch Office/Satellite Branch Office Asuransi Jasindo. Selain itu, produk ini nantinya bisa diperoleh dengan menghubungi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia serta pengusaha atau praktisi pembudidaya lobster,” ucapnya.