EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan kondisi global dan domestik yang mulai membaik telah membantu tingginya realisasi dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (25/5)."Sebulan setelah lelang SUN terakhir, kondisi pasar global maupun domestik semakin membaik," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan di Jakarta, Selasa (25/5).
Ia mengatakan pulihnya kondisi global terlihat dari penguatan indikator ekonomi Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa yang memberikan pengaruh positif ke pasar keuangan Indonesia. Selain itu, surplus neraca perdagangan Indonesia yang di atas perkiraan pasar serta kondisi likuiditas perbankan domestik yang masih sangat ample juga semakin memperkuat tone positif tersebut.
"Kondisi ini mendorong peningkatan permintaan pada lelang SUN hari ini (Selasa, 25/5) dengan total incoming bids mencapai Rp78,16 triliun, meningkat sekitar 48 persen dibandingkan lelang SUN sebelumnya Rp52,75 triliun," katanya.
Ia mengatakan partisipasi investor domestik mendominasi lelang dengan proporsi sebesar 85,1 persen dari total incoming bids, serta sisanya berasal dari investor asing."Fokus investor yang berpartisipasi pada lelang kali ini berada pada tenor 5 dan 10 tahun (FR0086 dan FR0087) dengan proporsi sebesar 69,5 persen dari total incoming bids," ujarnya.
Ia menambahkan lelang kali ini juga mencatatkan penurunan Weigthed Average Yield (WAY) sebesar 2-13 bps dibandingkan dengan WAY pada lelang SUN sebelumnya."Penurunan WAY tertinggi berada pada SUN dengan tenor panjang yaitu SUN tenor 20 dan 30 tahun (FR0083 dan FR0089) dengan penurunan masing-masing sebesar 12 bps dan 13 bps," katanya.
Sebelumnya, pemerintah menyerap dana sebesar Rp32,55 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) di pasar perdana pada Selasa (25/5) dengan penawaran masuk mencapai Rp78,16 triliun. Penetapan permintaan Rp32,55 triliun tersebut dilakukan dengan pertimbangan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder, serta pemenuhan supply SUN dari pasar perdana setelah libur panjang.
Dengan lelang rutin tersebut, secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Mei 2021 mencapai Rp300,24 triliun.