Kamis 27 May 2021 19:42 WIB

Mentan Syahrul Bicara Pembangunan Pertanian Masa Depan

Kementan tetapkan Kalteng, Sumut dan NTT model percontohan pertanian masa depan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa saat ini kondisi yang paling siap dalam menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan rakyat adalah sektor pertanian. Pertanian, kata Mentan, bukan hanya sebatas mengenyangkan perut, namun juga memenuhi harapan rakyat terhadap lapangan kerja.
Foto:

Masalah Pertanian

Disisi lain, Mentan mengakui bahwa selama ini masih terdapat masalah dan berbagai tantangan dalam membangun sektor pertanian. Misalnya saja ada sejumlah daerah yang sampai saat ini masih mengalami defisit pangan.

Kurangnya sumber daya manusia serta bedanya kontur tanah dan cuaca yang ada membuat persoalan itu perlu waktu lama untuk dipecahkan."Berbagai masalah itu adalah sesuatu yang realistis dan harus kita katakan. Bahwa ada daerah yang masih defisit pangan itu benar adanya. Sebab saya yakin kondisi di Papua tidak akan sama dengan Pulau Jawa. Begitupun dengan Kalimantan yang tidak sama dengan Pulau Sulawesi. Di sana bisa jadi kekurangan SDM atau cuaca yang perlu mendapat perhatian. Tetapi yang paling penting adalah kita dalam beberapa tahun ini sudah menatanya dari waktu ke waktu," katanya.

Di samping itu, Menurut Syahrul, Kementerian Pertanian juga terus fokus mencetak ribuan generasi muda yang nantinya akan disiapkan untuk membangun pertanian maju, mandiri dan modern.

"Kita tidak boleh mengatakan bahwa tantangan ini menjadi hambatan. Karena itu kita juga terus melatih anak anak muda dan para petani dengan bimtek bimtek. Bahkan kita siapkan sistem teknologi digitalisasi pertanian modern," katanya.

Model baru pertanian modern

Pemerintah menetapkan Provinsi Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Nusa Tenggara Timur sebagai model percontohan pertanian modern masa depan. Di sana, semua subsektor pertanian digarap serius bahkan sudah menggunakan konsep Korporasi Petani. Kementerian Pertanian sebagai leading sector bertanggung jawab mengembangkan potensi-potensi yang ada dengan sentuhan mekanisasi. 

 

Model baru pertanian masa depan ini selanjutnya disebut Food Estate."Food estate adalah model baru pertanian yang disebut dengan korporasi petani. Model ini digarap dan dikembangkan untuk membuat skala ekonomi petani bisa dihitung dengan baik. Yang kedua food estate itu bukan hanya padi jagung saja, tapi juga ada sayur, buah dll. Food estate juga membawa mekanisasi. banyak program yang bisa menekan losses, bahkan hasilnya bisa 2 kali lipat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement