Di sisi lain, kata Ma'ruf, sejumlah faktor pendukung memberikan peluang bagi pengembangan industri perbankan syariah ke depan, antara lain pesatnya kemajuan teknologi dan digitalisasi yang diakselerasi oleh kondisi pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi syariah antara lain industri halal dan bisnis syariah serta semakin bertumbuhnya kesadaran beragama di masyarakat.
"Untuk itulah, visi Road Map Perbankan Syariah 2020-2025 adalah mewujudkan perbankan syariah yang berdaya tahan (resilient), berdaya saing tinggi dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan pembangunan sosial," katanya.
Upaya pencapaian visi ini, kata Ma'ruf, juga akan dilaksanakan melalui tiga pilar yakni: penguatan identitas perbankan syariah, sinergi ekosistem ekonomi syariah, dan penguatan perizinan, pengaturan dan pengawasan.
Untuk itu, Ia menilai perlunya sinergi dan kerjasama antara semua pihak yang terkait, sehingga Visi Roadmap Perbankan Syariah 2020-2025 benar-benar dapat terwujud.
“Implementasi ketiga pilar dari Roadmap Perbankan Syariah 2020-2025 tentu membutuhkan sinergi dan kerjasama antara semua pihak yang terkait. Dalam hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator, Kementerian dan Lembaga, Industri Perbankan Syariah dan berbagai pihak terkait lainnya,” ungkap Wapres.