Bakir menambahkan aset perusahaan tercatat senilai Rp 122,49 triliun. Bakir mengatakan perusahaan tetap mampu melaksanakan kewajiban-kewajibannya terkait dengan pembayaran utang-utang pada 2020. "Jadi bila aset terlihat menurun dibandingkan tahun sebelumnya, itu karena perusahaan berhasil melakukan pembayaran sejumlah utangnya meskipun di tengah krisis Covid-19," ucap Bakir.
Memasuki 2021, menurut Bakir, perusahaan telah menetapkan lima inisiatif strategis guna mensukseskan transformasi bisnis perusahaan sebagaimana arahan Kementerian BUMN yang meliputi menjadi perusahaan yang lebih customer centric, mendorong riset, pengembangan dan inovasi, meningkatkan kehandalan dan efisiensi operasi dan rantai pasok, mengamankan dan mengoptimalkan pasokan bahan baku serta sustainability dan circular economy.
"Sebagai bagian dari transformasi bisnis Perusahaan, kita akan meningkatkan pasar produk retail, meningkatkan kapasitas produksi, serta memperkuat digitalisasi di berbagai bidang," sambung Bakir.
Bakir mengatakan beberapa program andalan guna mensukseskan inisiatif tersebut telah dilaksanakan, antara lain program agrosolusi dan retail manajemen guna lebih mendekatkan perusahaan kepada konsumen serta meningkatkan penjualan di sektor retail. Perusahaan juga telah mencanangkan beberapa proyek strategis guna meningkatkan kapasitas produksi dan diversifikasi produk.
"Kami merencanakan membangun pabrik baru, Pusri 3B di Palembang, dan mengembangkan industri pupuk dan petrokimia di Kawasan Bintuni, Papua Barat," kata Bakir menambahkan.