Rabu 02 Jun 2021 06:23 WIB

Sri Mulyani Ungkap Dua Pendekatan Pemulihan Ekonomi

Pemerintah maksimalkan dua pendekatan pulihkan ekonomi lokal

Rep: Novita Intan / Red: Nashih Nashrullah
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan Pemerintah maksimalkan dua pendekatan pulihkan ekonomi lokal
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan Pemerintah maksimalkan dua pendekatan pulihkan ekonomi lokal

EKBIS.CO, JAKARTA— Pemerintah mengungkap dua pendekatan utama yang digunakan untuk memaksimalkan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan yang pertama mendorong efektivitas penanganan Covid-19 sebagai kunci pemulihan ekonomi. kedua menjaga tren pemulihan berlanjut melalui berbagai program. 

Baca Juga

"Berbagai program yang dilakukan pemerintah difokuskan untuk mendorong sektor-sektor strategis yang mempunyai daya ungkit akselerasi pemulihan sosial dan ekonomi," ujarnya kepada wartawan seperti dikutip Rabu (2/6). 

Menurutnya anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) akan tetap efektif sebagai instrumen kebijakan, berdaya tahan, mampu menavigasi risiko, dan sustainable untuk mendukung akselerasi pemulihan ekonomi dan pelaksanaan reformasi struktural. 

Adapun reformasi struktural akan meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi diantaranya ditempuh dengan memperkuat SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

Kemudian mendukung pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi seperti ICT, infrastruktur konektivitas, energi, dan pangan serta penguatan institusional melalui reformasi birokrasi dan simplifikasi regulasi.

Oleh sebab itu dia menegaskan kebijakan fiskal akan terus diperkuat dengan optimalisasi pendapatan negara, penguatan kualitas belanja negara, serta pembiayaan anggaran yang inovatif, prudent, dan sustainable.

"Ini dilakukan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan reformasi struktural," ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement