EKBIS.CO, JAKARTA -- Pembangunan pusat data skala besar berstandar global milik PT Telkom Indonesia (Persero) atau (Telkom) yakni HyperScale Data Center hampir memasuki tahap akhir untuk campus 1. Finalisasi pembangunan fasilitas berstandar internasional dengan sertifikasi 3 dan 4 ini akan menjadikan kapasitas pengumpulan dan pengolahan data di Indonesia semakin meningkat.
Tahap akhir pembangunan struktur gedung kantor Telkom HDC ditandai dengan dilakukannya proses penutupan atap (topping off) fasilitas tersebut oleh Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, didampingi Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko dan Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono pada Rabu (9/7).
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Utama dari PT PP (Persero) Tbk, Direktur Utama PT Arkonin dan CEO IBM Indonesia. Penyelesaian pembangunan tahap pertama Telkom HDC sesuai target yang telah ditentukan sejak awal.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan pembangunan Telkom HDC menunjukkan semangat TelkomGroup untuk terus tumbuh, berinovasi, dan menjadi perusahaan terdepan dalam bisnis pusat data serta digital telco.
"Setelah beroperasi nanti, Telkom HDC akan menjadi salah satu data center berkapasitas terbesar di Indonesia. Kehadiran Telkom HyperScale Data Center menunjukkan besarnya kapasitas Telkom untuk menjadi perusahaan digital telco terdepan di Indonesia dan dunia," ujar Ririek dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (9/6).
Kata Ririek, hal ini juga menjadi milestone penting bagi Telkom untuk menjadi pemain utama pada domain digital platform, sejalan dengan langkah transformasi dan visi Telkom menjadi digital telco. Dengan fokus pada peluang untuk mencari tenant baik pemain lokal, regional, hingga internasional, pembangunan Telkom Hyperscale Data Center harus mengakselerasi bisnis platform digital sebagai enabler berbagai layanan dan solusi ICT untuk global player, dan korporasi dari berbagai sektor seperti finance & banking, government, private sector, manufacturing, content provider, dan global cloud provider.
Ririek menyampaikan komplek Telkom HDC dibangun dengan konsep ECO (Evolve, Connected, & Origin). Gedung ini memiliki desain anyaman yang menyimbolkan semangat Telkom untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, demi menciptakan pengalaman digital terbaik bagi masyarakat.
Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko mengatakan Telkom HDC memiliki banyak kelebihan sebagai komplek pusat data. Pertama, fasilitas ini terhubung dengan seluruh jaringan milik TelkomGroup. Ini membuat cakupan kerja pusat data ini menjadi yang terluas di Indonesia.
Kedua, Telkom HDC memiliki fasilitas penunjang berskala internasional, carrier neutral, dan multi services untuk jaringan provider lain.
"Hal ini memungkinkan Telkom HDC menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha di berbagai sektor seperti keuangan, manufaktur, dan penyedia layanan komputasi awan, baik domestik maupun asing," ujar Herlan.
Herlan menyampaikan kehadiran Telkom Hyperscale Data Center melengkapi fasilitas pusat data yang dimiliki Telkom sekaligus semakin mengukuhkan dan mempertahankan posisinya sebagai market leader bisnis data center.
Kata Herlan, Telkom telah memiliki 26 data center yang terdiri dari 5 data center internasional, 18 neuCentrIX serta 3 data center tier 3 dan 4. Dengan adanya dukungan data center yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung dengan jaringan broadband, lanjut Herlan, Telkom siap dan mampu untuk mengakomodasi kebutuhan mendatang, seperti kehadiran 5G, teknologi edge blockchain dan kebutuhan masa depan lainnya. Ini tentunya menjadi competitive advantage pusat data yang dimiliki Telkom untuk bersaing di bisnis digital platform. Herlan menyebut posisi Telkom sebagai perusahaan terdepan yang menjalankan bisnis pusat data di Indonesia juga semakin kuat dengan selesainya pembangunan Telkom HDC.
"Kapasitas pusat data yang besar dan luas cakupannya memperkuat kemampuan Telkom untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan telekomunikasi dan digital masyarakat, pelaku bisnis, serta pemerintah," ucap Herlan.
Herlan mengatakan Telkom HyperScale Data Center dibangun di atas lahan seluas 65 ribu meter persegi, berkapasitas total hingga 10 ribu rack, dan daya listrik sekitar 75 MW. Herlan menilai Telkom HDC akan menjadi pusat data yang dalam operasionalnya minim menghasilkan emisi gas karbondioksida karena mengusung konsep green data center.
"Hal ini terjadi karena Telkom akan memanfaatkan sejumlah pembangkit listrik tenaga gas serta solar panel untuk menjadi sumber listrik area umum dan kantor," ungkap Herlan.
Kata Herlan, komitmen TelkomGroup dalam bisnis pusat data telah terbukti sejak beberapa tahun lalu. Sejak 2015, Telkom selalu menjadi perusahaan pertama yang mendapatkan sertifikasi bertaraf international (Uptime Sertifikasi Tier 3 & Tier 4) dan Sertifikasi Uptime TCOS untuk Uptime Sertifikasi Operasional satu-satunya di Indonesia. Herlan meyakini keberadaan Telkom HyperScale Data Center dapat berdampak besar terhadap upaya meningkatkan jumlah korporasi yang go digital dan berdaya saing di era digital seperti sekarang.
"Hal ini juga meneguhkan posisi Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi dan penyedia layanan digital terdepan di Indonesia," kata Herlan menambahkan.