Selama proses penyatuan integrasi sistem layanan, Hery memastikan nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa. BSI memastikan proses integrasi mengedepankan kenyamanan dan keamanan data nasabah.
Sebagai informasi, proses integrasi sistem layanan di Sumatera merupakan bagian dari proses integrasi operasional cabang, layanan dan produk secara nasional yang digelar mulai 1 Februari 2021 sampai 30 Oktober 2021. Untuk mendukung suksesnya proses integrasi ini, BSI telah melakukan training, sharing knowledge IT, dan persiapan data nasabah yang akan dilakukan migrasi.
Dalam periode migrasi, nasabah bank asal secara bertahap akan dihubungi untuk melakukan migrasi rekening ke Bank Syariah Indonesia. BSI menargetkan pada 1 November 2021, seluruh jaringan Bank Syariah Indonesia bisa terintegrasi.
"Selain itu, sampai akhir 2021 sebanyak 100 persen dari total nasabah akan memiliki akun di sistem baru BSI," katanya.
Selama proses migrasi, nasabah ex-BRIS dan ex-BNIS masih dapat menggunakan kartu dan buku tabungan yang dimiliki sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang yang sudah terintegrasi. Nasabah juga dapat menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank asal serta jaringan ATM yang bekerja sama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN.
Proses migrasi rekening bisa dilakukan secara digital dengan aplikasi BSI Mobile atau hadir langsung ke kantor cabang BSI. Migrasi rekening via digital juga bisa dilakukan melalui call center 14040, Whatsapp Business BSI, dan live chat Aisyah. Dalam periode migrasi, nasabah dapat menyampaikan informasi bila terdapat perubahan nomor telepon dan email.
Untuk memperlancar proses migrasi, BSI melakukan beberapa pendekatan salah satunya adalah dengan direct message ke nasabah, media sosial hingga email. Hal ini agar nasabah bisa lebih terinformasi terkait dengan adanya migrasi.