EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Teknologi Sydney (UTS), Australia, untuk mempromosikan produk Indonesia. Dalam MoU tentang Teaching, Learning, and Research in Marketing Indonesian Productsitu, mahasiswa UTS wajib mengambil enam satuan kredit semester (SKS) mata kuliah tentang Indonesian Design Studio.
"Upaya menggandeng entitas pendidikan di Australia merupakan salah satu strategi yang dilakukan agar promosi produk Indonesia dapat lebih diterima. Hal ini mengingat UTS adalah salah satu universitas yang menempati peringkat lima terbesar di Australia," ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat (18/6).
Jerry menyaksikan secara virtual penandatanganan Mou yang dilakukan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi dengan Wakil Rektor dan Wakil Presiden (Internasional) UTS Iain Watt. Menurut Jerry, mata kuliah Indonesian Design Studiomenjadi mata kuliah wajib yang harus diambil mahasiswa Fakultas Desain dan Fakultas Global Studies UTS.
Selanjutnya, mahasiswa dari kedua fakultas tersebut akan terlibat dalam praktik kerja di kantor baru ITPC Sydney. Indonesia Design Studio merupakan program kolaborasi Kementerian Perdagangan dengan UTS untuk membuat sketsa windows displaypada ruang displai ITPC Sydney.
Mahasiswa juga diminta membuat kampanye produk-produk Indonesia. Program ini akan melibatkan mahasiswa program desain atau bachelor of design yang meliputi desain produk, fesyen, tekstil, dan komunikasi visual.Menurut Wamendag, penandatanganan MoU ini adalah respons yang tepat menghadapi tantangan pandemi Covid-19.
"Ini adalah langkah strategis yang dilakukan Kementerian Perdagangan dalam memperkuat citra produk Indonesia di mata masyarakat Australia. Kerja sama yang kreatif antara kedua negara ini juga merupakan salah satu bentuk tindak lanjut dari Perjanjian Kemitraan Komprehensif Indonesia- Australia (Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA). IA-CEPA membuka peluang bisnis dan meningkatkan ekspor ke Australia," kata Jerry.
Didi Sumedi mengatakankerja sama ini dilakukan agar produk Indonesia dapat dikenal luas di kalangan mahasiswa dan staf pengajar universitas. Sebab, kalangan tersebut memiliki kekuatan word of mouthdalam menyebarkan informasi ke berbagai kalangan di Australia.
"Kerja sama yang diinisiasi ITPC Sydney ini merupakan salah satu strategi meningkatkan kesadaran produk Indonesia di berbagai kalangan di Australia. Ke depan, Kementerian Perdagangan akan terus meningkatkan kerja sama dan kolaborasi untuk mendorong ekspor produk Indonesia ke pasar global,"imbuh Didi.