Kamis 01 Jul 2021 12:25 WIB

Pertama Sejak 2021, BPS Umumkan Terjadi Deflasi 0,16 Persen

Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,89 persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Pedagang cabai merapikan dagangannya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pedagang cabai merapikan dagangannya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta. ilustrasi

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, terjadi deflasi sebesar 0,16 persen pada Juni 2021. Terjadinya deflasi, didorong oleh adanya penurunan sejumlah indeks harga konsumen.

Kepala BPS, Margo Yuwono, menyampaikan, dengan laju deflasi yang terjadi, total inflasi tahun kalender (year to date/ytd) tercatat sebesar 0,74 persen, adapun inflasi tahunan (year on year/yoy) mencapai 1,33 persen.

Baca Juga

"Ini merupakan deflasi pertama kali sejak Januari 2021. Dari 90 kota indeks harga konsumen, ada 56 kota yang mengalami deflasi, sisanya 34 kota masih mengalami inflasi," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/7).

Ia memaparkan, deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,89 persen. Adapun penyebab terjadinya deflasi di Kupang karena ada penurnan harga sayuran kangkung yang memberikan andil deflasi 0,20 persen. Selain itu, penurunan tarif angkutan udara juga memberikan andil 0,14 persen serta turunnya harga tomat yang menyumbag deflasi 0,13 persen.

Sementara inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,36 persen. Margo menjelaskan, itu disebabkan oleh kenaikan harga daging babi yang memberikan andil 0,51 persen terhadap inflasi. Ada pula tahu mentah dan daging ayam ras yang masing-masing menyumbang 0,19 persen dan 0,18 persen terhadap inflasi.

Ditinjau dari kelompok pengeluaran, setidaknya ada empat kelompok yang mempengaruhi laju inflasi sehingga mengalami deflasi. Kelompok terbesar yang mengalami deflasi yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,71 persen dan memberikan andil deflasi 0,18 persen.

"Ini dikarenakan ada penurunan harga cabai merah, cabai rawit merah, daging ayam ras, dan bawang merah," kata dia.

Kelompok selanjutnya yakni transportasi yang mengalami deflasi sebesar 0,35 persen dan memberikan andil deflasi 0,04 persen. Penyebab deflasi yakni akibat penurunan tarif angkutan udara juga penurunan tarif angkutan antar kota dan angkutan kereta.

Sementara dua kelompok lainnya yang mengalami deflasi yakni pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen dan andil deflasi 0,01 persen. Kemudian kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi 0,01 persen namun tidak memberikan andil deflasi. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement