Ke depannya, menurut Kharim, Jago dan Bibit akan terus melengkapi fitur-fitur lain yang terintegrasi untuk menghadirkan kenyamanan bagi konsumen dan mengatasi persoalan sehari-hari yang sering dihadapi nasabah bank serta investor ritel di Indonesia. Kolaborasi ini baru tahap awal dari kolaborasi Jago dan Bibit.
Menurut Kharim, berbagai layanan dan fitur inovatif lainnya akan tersedia dalam waktu dekat. "Selain itu kami akan bekerja sama dengan pemain-pemain ekosistem digital lain untuk memperluas akses keuangan sekaligus mewujudkan aspirasi Jago," tutur Kharim.
CEO Bibit, Sigit Kouwagam, menilai integrasi aplikasi bank dan APERD digital akan memberikan banyak nilai tambah bagi konsumen. Setidaknya, konsumen tidak perlu top up saldo lagi setiap ingin membeli reksa dana di Bibit karena transaksi dilakukan dengan cara mendebet rekening Bank Jago secara otomatis.
“Inovasi Jago dan Bibit ini bukan hanya membuat investasi menjadi lebih mudah, murah, dan praktis. Lebih dari itu, kolaborasi ini juga akan membentuk budaya baru, yakni konsumen menjadi lebih disiplin dalam mengelola keuangan dan berinvestasi secara rutin melalui satu aplikasi,” kata Sigit.
Sigit optimistis terobosan ini sangat relevan dengan kebutuhan pengguna Bibit yang didominasi nasabah milenial dan digital savvy. Nasabah dari generasi ini umumnya mendambakan pelayanan yang cepat, mudah, murah, dan aman.
Mudah dan cepat itu terefleksi dari kemampuan menyelesaikan transaksi tanpa harus keluar dari aplikasi. Apalagi jika transaksi bisa dilakukan secara otomatis dan terjadwal. Semakin seamless, semakin digemari milenial.
Selain seamless, nasabah juga tidak dikenakan biaya transaksi untuk melakukan pembelian reksa dana di Bibit menggunakan Jago. Karena kedua aplikasi terhubung, pengguna akan menerima notifikasi setiap kali dana penjualan reksa dana masuk ke rekening Jago.
"Untuk bisa menggunakan fitur ini, pengguna hanya perlu meng-update versi terbaru aplikasi Bibit," kata Sigit.