Febrio menyebut pandemi telah memberikan ketidakpastian yang tinggi terhadap ekonomi. Maka itu, saat ini pemerintah akan fokus melakukan berbagai langkah yang responsif agar pandemi dapat semakin terkendali dan langkah pemulihan ekonomi dapat terus berjalan.
“Percepatan vaksin, penguatan 3T, disiplin protokol kesehatan hingga pemberian perlindungan sosial akan terus dilakukan hingga kasus terkendali,” ucapnya.
Ke depan pemerintah juga tetap berkomitmen melakukan reformasi struktural untuk meraih potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Adapun tujuannya agar pendapatan per kapita dapat terus ditingkatkan, kesejahteraan masyarakat menjadi semakin baik.
Pada 2020, perekonomian Indonesia tumbuh minus 2,1 persen. Hal ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa negara peer G20 dan ASEAN, antara lain India minus delapan persen, Afrika Selatan minus tujuh persen, Brasil minus 4,1 persen, Thailand minus 6,1 persen, Filipina minus 9,5 persen dan Malaysia minus 5,6 persen. Tercatat hanya beberapa negara yang masih dapat tumbuh positif pada 2020 antara lain China 2,3 persen, Turki 1,8 persen, dan Vietnam 2,9 persen.