EKBIS.CO, JAKARTA-- Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) bekerja sama dengan PT Huadi Nickel Alloy yang berlokasi di Bantaeng, Sulawesi Selatan, meluncurkan program setara diploma satu. Kerja sama ini ditargetkan mampu melahirkan 72 mahasiswa.
Kepala BPSDMI Arus Gunawan mengatakan, keberadaan SDM menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan industri. Apalagi, industri merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“BPSDMI telah menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi mulai dari jenjang diploma termasuk pendidikan setara D1 hingga magister terapan untuk mendukung industri dalam penyediaan tenaga kerja yang kompeten,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (8/7).
BPSDMI melalui unit pendidikan tinggi vokasi industrinya di Bantaeng menyelenggarakan program setara diploma satu ini untuk tiga program studi (prodi). Ketiga prodi tersebut adalah prodi mekanik, prodi alat berat, serta prodi kewirausahaan dengan masing-masing prodi berjumlah 24 mahasiswa.
Sementara itu, Manager HRD Huadi Nickel Alloy Indonesia A Adrianti Latippa menambahkan, kebutuhan tenaga kerja Huadi Nickel Alloy Indonesia cukup besar.
“Pada 2022, kebutuhan tenaga kerja mencapai 1.500 orang. Pembukaan program ini merupakan gerak cepat BPSDMI dalam menanggapi kebutuhan SDM Industri di daerah,” ucapnya.
Bupati Bantaeng Ilham Azikin mengatakan, kehadiran akademi komunitas manufaktur Bantaeng telah memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk menyiapkan SDM unggul serta penciptaan wirausaha.
“Kami mengapresiasi Kementerian Perindustrian untuk komitmennya mendorong pemenuhan kebutuhan tenaga kerja industri kompeten dan siap kerja,” ucapnya.