Jumat 09 Jul 2021 19:32 WIB

Kementan Hadirkan Kampung Buah Naga Organik Ramah Lingkungan

Buah naga masuk kategori glowing food yang direkomendasikan dikonsumsi saat pandemi

Red: Gita Amanda
Buah naga merupakan salah satu komoditas hortikultura yang saat ini cukup diminati baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor.
Foto:

Buah Naga organik tingkatkan kesejahteraan petani

Wahyu Tulus Nugroho bersama Gapoktan Beji Makmur Wonogiri merupakan salah satu kelompok tani yang sukses membudidayakan buah naga secara organik. Pada bimtek ini, Wahyu menyatakan bahwa petani tidak memiliki nilai tawar. Salah satu senjata yang bisa digunakan petani untuk menjadi nilai tawarnya adalah sertifikasi organik. Para petani di Gapoktan Beji Makmur sendiri akhirnya berhasil mendapatkan sertifikasi organik komoditas hortikultura pada 2018.

“Petani itu tidak memiliki nilai tawar. Saat panen dan dijual, kalau tidak laku, ya dibeli dengan harga murah. Oleh karena itu, senjata yang bisa digunakan untuk nilai tawar adalah sertifikasi organik,” ujar Wahyu.

Gapoktan Beji Makmur memanfaatkan lahan pekarangan untuk membudidayakan buah naga organik. Meskipun sempit, tapi saat musim kemarau kering, lahan pekarangan ini dapat sangat dimaksimalkan. Alhasil, pendapatan pun bisa meningkat. Pada 2018-2019, Gapoktan Beji Makmur berhasil mengekspor 2,5 ton buah naga organik dan pada 2021, Kelurahan Beji berhasil menjadi desa wisata organik.

“Kami mengonsepkan pekarangan yang tadinya hanya pelengkap rumah diubah menjadi lahan yang menghasilkan. Selanjutnya, kami telah menjadi wahana pembelajaran, dibuktikan dengan kunjungan dari berbagai pihak. Ini telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara bertahap dan semoga terus meningkat,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement