Rabu 14 Jul 2021 07:38 WIB

Ekonomi Biru Perkuat Sektor Kelautan dan Perikanan

KKP telah menyiapkan program strategis sebagai penjabaran dari prinsip Ekonomi Biru

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Nelayan membongkar muat dan menimbang ikan saat tiba di Dermaga Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (6/7/2021). Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sektor kelautan dan perikanan mencatatkan kinerja positif selama lima bulan awal 2021, naik sebesar 3,72 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan catatan neraca perdagangan surplus sebesar 1,9 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp27 triliun.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Nelayan membongkar muat dan menimbang ikan saat tiba di Dermaga Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (6/7/2021). Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sektor kelautan dan perikanan mencatatkan kinerja positif selama lima bulan awal 2021, naik sebesar 3,72 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan catatan neraca perdagangan surplus sebesar 1,9 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp27 triliun.

EKBIS.CO, JAKARTA--Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan penerapan prinsip Ekonomi Biru dengan menyeimbangkan keberlanjutan ekologi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu harapan masa depan bangsa untuk penguatan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan Trenggono dalam acara International Seminar on Fish and Fisheries Sciences (ISFFS) secara daring pada Selasa (13/7).

Kata Trenggono, pemerintah menyadari sektor kelautan dan perikanan akan menjadi kekuatan ekonomi nasional jika dikelola dengan benar. Untuk itu sumber daya laut dan pesisir, khususnya perikanan, sebaiknya dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. "Kita harus memastikan bahwa ekosistem laut dan pesisir kita sehat, produktif dan dapat memberikan nilai ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat," ucap Trenggono.

Trenggono menyebut beberapa faktor penting untuk mencapai pembangunan kelautan perikanan yaitu dengan penerapan teknologi terbarukan, kesiapan sumber daya manusia agar usaha di sektor kelautan dan perikanan memiliki produktivitas tinggi, berdaya saing, dan efisien, yang mana produktivitas dan daya saing tinggi ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan input teknologi yang efisien, mutu produk yang terjamin, rantai sistem produksi yang efisien dari hulu hingga hilir dan sumber daya manusia yang kompeten. Trenggono meyakini peran masyarakat 5.0 dapat berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai tantangan sosial.

"Masyarakat 5.0 harus menciptakan masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan sosial dengan memasukkan inovasi revolusi industri keempat seperti misalnya IoT, Big Data, Artificial Intelligence dan sharing economy ke dalam setiap industri dan sosial perikanan," ungkap Trenggono. 

Trenggono berharap otomatisasi dalam pengambilan keputusan dapat membuat kehidupan masyarakat, khususnya di sektor perikanan akan lebih selaras dan berkelanjutan.

Untuk mencapai hal tersebut, ucap Trenggono, KKP telah menyiapkan program strategis sebagai penjabaran dari prinsip Ekonomi Biru yang berperan penting terhadap keberlanjutan (ekologi) dan peningkatan kesejahteraan (ekonomi). Strategi ekonomi biru ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan kerja, dan meningkatkan devisa negara. 

Trenggono menjelaskan program terobosan antara lain peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan yang maba pengelolaan perikanan tangkap akan dilakukan dengan Kebijakan Perikanan Tangkap Terukur di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) dalam rangka keberlanjutan sumber daya perikanan.

Program lainnya, ucap Trenggono, ialah program pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan dan pembangunan kampung perikanan budidaya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement