Ahad 18 Jul 2021 15:25 WIB

Garuda Indonesia Maksimalkan Penerbangan Kargo

Pertumbuhan angkutan kargo Garuda Indonesia semakin menjanjikan.

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja kargo melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 jenis Sinovac dari badan pesawat Garuda Indonesia setibanya dari China di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (30/4/2021). Pemerintah Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac sebanyak enam juta dosis vaksin berbentuk bulk, yang selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Pekerja kargo melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 jenis Sinovac dari badan pesawat Garuda Indonesia setibanya dari China di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (30/4/2021). Pemerintah Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac sebanyak enam juta dosis vaksin berbentuk bulk, yang selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung.

EKBIS.CO, JAKARTA--PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan akan memaksimalkan penerbangan kargo yang ada saat ini. Meskipun begitu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan belum ada rencana penambahan rute penerbangan kargo saat ini. “Belum akan menambah rute penerbangan baru. Kami maksimakan yang ada,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Ahad (18/7).

Irfan menjelaskan, Garuda Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan angkutan kargo yang semakin menjanjikan. Hingga Mei 2021, kata Irfan, Garuda Indonesia Group berhasil membukukan pertumbuhan angkutan kargo hingga 35 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020.

Dia menilai, konsistensi tersebut sejalan dengan kinerja bisnis kargo pada akhir 2020. Irfan mengatakan, pad 2020, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan angkutan trafik kargo udara yang menyentuh level 99 persen dari performa angkutan kargo pada periode sebelum pandemi.

Dengan tren pertumbuhan positif tersebut, Irfan optimistis Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan utilisasi armada bagi perluasan jaringan penerbangan kargo. “Ini untuk menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan dan UMKM dari berbagai wilayah Indonesia,” ungkap Irfan.

Irfan mengatakan, salah satu yang dilakukan Garuda Indonesia untuk memaksimalkan penerbangan kargo melalui pengoperasian dua armada passenger freighter. Irfan mengatakan, kedua armada tersebut saat ini melayani sejumlah penerbangan kargo domestik maupun internasional.  

Dia mengakui, selama masa pandemi Covid-19 mendorong terjadinya shifting behaviour pada tren bisnis industri penerbangan. Irfan mengatakan saat ini lini bisnis kargo menjadi salah satu tumpuan utama pendapatan usaha Garuda Indonesia.

“Di tengah penurunan trafik angkutan penumpang yang terjadi imbas kondisi pandemi yang berlangsung sejak tahun lalu, yang tentunya berpengaruh signifikan terhadap performa kinerja finansial Perusahaan sepanjang 2020,” jelas Irfan.

Irfan memastikan, Garuda Indonesia terus mengoptimalkan langkah percepatan pemulihan kinerja di tengah kondisi pandemi Covid-19. Salah satunya menyelaraskan dengan momentum pertumbuhan sektor ekspor nasional melalui langkah maksimalisasi pangsa pasar angkutan logistik.

Hal tersebut sejalan dengan proyeksi pertumbuhan sektor ekspor nasional yang diperkirakan akan terus meningkat. Badan Pusat Statistik juga mencatatkan konsistensi peningkatan trafik ekspor Indonesia pada Juni 2021 dengan keberhasilan angka pertumbuhan hingga 54,46 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.  

Irfan menegaskan, berbagai langkah upaya perbaikan kinerja usaha terus dilakukan secara berkelanjutan. “Tren pertumbuhan sektor ekspor nasional menjadi momentum penting bagi upaya optimalisasi lini bisnis penunjang yang dijalankan Perusahaan di tengah tekanan kinerja usaha imbas pandemi Covid-19, terutama melalui bisnis kargo dan charter,” ungkap Irfan.

Saat ini, Garuda Indonesia melayani penerbangan rute khusus kargo Surabaya-Hongkong. Penerbangan tersebut melayani angkutan kargo satu kali setiap peken dengan armada Airbus A330-300 yang memiliki daya angkut mencapai 30 hingga 40 ton setiap penerbangannya.

Selain itu, Garuda Indonesia juga memiliki penerbangan khusus kargo dengan rute Surabaya-Banjarmasin-Balikpapan sebanyak enam kali setiap pekan, Rute penerbangan kargo tersebut menggunakan armada B737-800NG.

Garuda Indonesia juga sebelumnya juga telah melayani penerbangan khusus kargo Manado-Narita dan Makassar-Singapura. Begitu juga dengan rute penerbangan kargo Denpasar-Hongkong.

Irfan memastikan, berbagai langkah strategis pemulihan kinerja terus dilakukan. Salah satunya melalui konsolidasi operasi untuk mendorong efisiensi serta menunjang business continuity di tengah kondisi makro yang penuh tantangan dan pasar yang semakin kompetitif.

Irfan menuturkan, perusahaan juga tengah merampungkan program restrukturisasi secara menyeluruh terhadap kinerja usaha yang akan dilakukan secara bertahap dan terukur dengan mengedepankan komitmen keberlangsungan usaha. “Untuk itu, Garuda Indonesia optimistis dapat semakin agile dan adaptif dalam menjawab tantangan industri penerbangan ke depannya,” tutur Irfan.

Pengamat penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC), Arista Atmadjati menilai maskapai Garuda Indonesia memang perlu menyasar potensi penerbangan kargo. Khususnya dalam upaya mendongkrak kinerja perusahaan setelah terdampak pandemi Covid-19."Gali potensi angkutan kargo barang karena pandemi ini, bisnis logistik sedang bagus," kata Arista.

Arista menuturkan, untuk memaksimalkan bisnis penerbangan kargo, Garuda Indonesia juga perlu memodifikasi pesawat penumpang. Bila perlu, kata Arista, pesawat narrow body yang saat ini dioperasikan dapat dijadikan freighter cargo.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement