Untuk penambahan cadangan, sampai dengan Semester 1 tahun 2021 ini Subholding Upstream telah membukukan penambahan cadangan 1P sebesar 36,3 MMBOE dan penambahan cadangan Contingency Resources 2C mencapai 37,8 MMBOE.
"Guna memenuhi seluruh target yang telah disepakati dalam RKAP 2021 ini, kami akan terus menjaga dan meningkatkan kinerja serta memastikan seluruh rencana kerja dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu serta pengunaan anggaran yang sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Selain itu, salah satu upaya lainnya adalah kami akan mengoptimalkan tambahan produksi dari Blok Rokan yang akan dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) per tanggal 09 Agustus 2021", tambahnya.
Lebih lanjut, Taufik menjelaskan bahwa PHR merencanakan pengeboran kurang lebih 130 sumur pengembangan pada tahun 2021 yang termasuk sisa sumur dari CPI. PHR juga mempersiapkan kurang lebih 290 sumur di tahun 2022. Ini adalah WK migas dengan investasi jumlah sumur terbanyak.
Kegiatan pengeboran tersebut akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran serta 29 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.
"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak, utamanya Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN, PT Pertamina (Persero) selaku holding, serta SKK Migas dan seluruh pemangku kepentingan. Kami berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, agar upaya dan usaha kami untuk menghasilkan energi untuk Bangsa Indonesia khususnya untuk dapat berkontribusi optimal dalam mencapai target nasional produksi minyak 1 juta BOPD dan produksi gas 12 BSCFD diberi kelancaran", tutup Taufik.