Ahad 01 Aug 2021 20:16 WIB

Progres Pembangunan Kilang Balikpapan Capai 37,01 Persen

Proyek RDMP Balikpapan ditargetkan sudah mulai produksi pada Maret 2024

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PT Pertamina mencatat progres pembangunan Kilang Balikpapan hingga 15 Juli kemarin sudah mencapai 37,01 persen. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
PT Pertamina mencatat progres pembangunan Kilang Balikpapan hingga 15 Juli kemarin sudah mencapai 37,01 persen. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina mencatat progres pembangunan Kilang Balikpapan hingga 15 Juli kemarin sudah mencapai 37,01 persen. Progres ini memang sesuai dengan target yang dipasang perusahaan meski dalam keadaan pandemi.

Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) Reno Marina Shahputri menjelaskan, proyek RDMP Balikpapan Phase 1 sendiri ditargetkan sudah bisa mulai berproduksi pada bulan Maret 2024 dan dilanjutkan dengan onstream gasoline block pada November 2024.

Baca Juga

"Kami tetap bisa melaksanakan pekerjaan dengan prokes yang ketat. Kemajuan EPC atau konstruksi hingga saat ini sudah mencapai 37,01 persen," ujar Marina dalam keterangan tertulisnya, Ahad (1/8).

Marina juga menjelaskan salah satu peralatan penting yakni Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) dapat segera tiba di lokasi kilang. Unit ini dapat meningkatkan profitabilitas kilang melalui pengolahan residu menjadi produk yang bernilai lebih tinggi. Unit Disengager, Stripper, dan Regenerator merupakan salah satu paket Long Lead Item (LLI) dalam Unit RFCC di bawah lisensi AXENS. Paket ini memiliki berat sekitar 3743 Ton untuk instalasi dan berkontribusi sekitar 1,5 persen dari keseluruhan proyek.

Marina menjelaskan, akibat pandemi Covid-19, keberangkatan yang awalnya direncanakan pada bulan Januari 2021 tertunda sampai dengan tanggal 21 Juli 2021 dan ditargetkan tiba di lokasi pada bulan Agustus 2021 mendatang.

"Kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu untuk bisa meningkatkan kualitas produk yang memenuhi standar EURO V sehingga lebih ramah lingkungan," ujar Marina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement