Rabu 04 Aug 2021 13:10 WIB

Kementan Bakal Latih 1,5 Juta Petani dan Penyuluh

Pelatihan bagi petani dan penyuluh bakal digelar virtual melalui 5.700 BPP Kostratani

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BBPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyatakan pelatihan bakal digelar pada 7-14 Agustus 2021 secara virtual melalui 5.700 BPP Kostra Tani di seluruh Indonesia.
Foto: Kementan
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BBPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyatakan pelatihan bakal digelar pada 7-14 Agustus 2021 secara virtual melalui 5.700 BPP Kostra Tani di seluruh Indonesia.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) bakal melakukan pelatihan terhadap 1,5 juta petani dan penyuluh di seluruh Indonesia secara virtual, salah satunya untuk mensosialisasikan penggunaan fasilitas kredit usaha pertanian (KUR). Tahun ini, diketahui total plafon KUR sektor pertanian yang disediakan pemerintah sebanyak Rp 70 triliun dengan tingkat bunga 6 persen.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BBPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyatakan pelatihan bakal digelar pada 7-14 Agustus 2021 secara virtual melalui 5.700 BPP Kostra Tani di seluruh Indonesia.

Kementan, kata Dedi, mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dari provinsi hingga kabupaten/kota untuk mendukung penggunaan KUR pertanian di masing-masing wilayah.

"Bank Himbara juga mendukung penuh pemerintah dalam program KUR karena ini ditujukan untuk memberikan tenaga ke petani dalam menggerakkan usaha pertanian kita," kata Dedi dalam konferensi pers, Rabu (4/8).

Lebih lanjut Dedi, mengatakan, Kementan juga mulai rutin melatih para penyuluh dalam manajemen pertanian sehingga dapat optimal dalam mendampingi petani. Ia mengatakan, kemampuan sumber daya manusia setidaknya berperan hingga 50 persen dalam capaian produktivitas hasil panen. "Saya meyakini KUR bisa mengungkit pertanian di Indonesia," ujarnya.

Direktur Pembiayaan Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana, Kementan, Indah Megawati menyampaikan, dari total alokasi KUR pertanian sebesar Rp 70 triliun, baru terserap Rp 45 triliun atau sekitar 65 persen. Dengan kata lain masih tersedia plafon KUR sektor pertanian sebanyak Rp 35 triliun.

Fasilitas KUR disiapkan pemerintah dengan bunga kredit 6 persen atau lebih rendah dari kredit komersial perbankan yang berkisar 12 persen. Selain itu, Indah menyampaikan, pengajuan pinjaman KUR hingga Rp 100 juta juga bisa tanpa agunan dari sebelumnya maksimal tanpa agunan Rp 50 juta.

Lebih lanjut, besaran kredit KUR juga bisa lebih ringan tergantung komoditas yang dibudidayakan. "Misalnya KUR untuk komoditas semusim yang hanya 4 bulan itu bunganya tidak sampai 6 persen, tapi hanya 3 persen," kata Indah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement