Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mengembangkan industri porang dalam skala luas, lengkap dari hulu hingga ke hilir dengan kelembagaan petani yang kuat. Peluang pasarnya pun cukup besar karena permintaan ekspor dan pasar negeri baru terpenuhi sebanyak 10 persen.
Madiun sendiri memang dikenali sebagai salah satu sentra pengembangan porang. Tercatat pada tahun 2020, luas lahan budidaya porang di Madiun mencapai 5.363 hektare. Pengembangan porang difokuskan di 10 kecamatan, yaitu Saradan, Kare, Dolopo, Dagangan, Mejayan, Gemarang, Wungu, Wonoasri, Pilangkenceng, dan Madiun.
Sebagai upaya akselerasi, Kementan melaksanakan sejumlah program di Madiun, antara lain memberikan bantuan pupuk organic sebesar 22,8 ton, bantuan bulbil/katak Rp 400 juta, serta pendampingan dalam bentuk bimbingan teknis dan kemitraan.
“Sudah menjadi arahan Presiden kepada semua Menteri, termasuk Menteri Pertanian untuk semua terjun ke lapangan. Kami pun sudah berkomitmen untuk mendampingi para petani dan semua proses yang terkait pertanian,” tegas Syahrul.
Selain sejumlah bantuan, Kementan pun turut memfasilitasi para petani untuk mengakses kredit usaha rakyat (KUR). “Sebagai salah satu percepatan pengembangan porang yang disiapkan pemerintah, tentunya kita akan terus mendorong dan memfasilitasi KUR,” ucap Syahrul.