Selain itu, peran BPPT dalam intermediasi teknologi telah berhasil menjalin kerja sama dengan beberapa mitra industri diantaranya PT LEN Industri, PT Wijaya Karya Industri Manufaktur (WIMA), dan PT Wiksa Daya Pratama dalam mengembangkan industri SPKLU dan SPBKLU. Sebagai produk industri percontohan, BPPT telah menghilirisasi purwarupa SPKLU tipe fast AC 22 kW dan SPKL tipe AC Home Charger 7 kW untuk kendaraan roda-4 ke PT LEN Industri, serta purwarupa SPKLU tipe fast untuk kendaraan roda-2 multiple outlet ke PT Wiksa Daya Pratama Surabaya.
Akhir tahun ini BPPT rencananya akan menghasilkan purwarupa SPKLU tipe kombinasi rapid DC 50 kW dan fast AC 22 kW untuk kendaraan roda-4 dengan tiga plug charger sekaligus yakni CCS 2 Combo dan CHAdeMO untuk DC charging dan AC Type 2 untuk AC charging, dengan harapan dapat segera dihilirasi oleh PT LEN Industri pada tahun depan.
Upaya BPPT dalam pengembangan SPKLU tidak hanya melalui aspek hardware saja, namun juga pada sisi software-nya. BPPT melakukan pengembangan charging station management system (CSMS) yang telah dimulai sejak tahun lalu dan masih terus berlangsung hingga saat ini. Sistem ini diproyeksikan mampu memonitor seluruh fasilitas SPKLU yang telah dibangun dan dikerjasamakan dengan pihak mitra.
Hasil pengembangan CSMS BPPT diberi nama SONIK, saat ini telah teruji secara operatability dan security-nya. Dalam hal operability, SONIK juga akan diujikan pada SPKLU kerja sama BPPT & Pertamina. Sedangkan dalam hal security, pengoperasian SONIK sampai saat ini mampu untuk mendeteksi dan mengatasi berbagai gangguan yang terjadi pada SPKLU. Dengan keunggulan tersebut, tentunya CSMS SONIK milik BPPT menjadi daya tarik bagi mitra untuk dapat dikembangkan bersama.