EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mendorong percepatan vaksinasi bagi para pekerja industri. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemkes) dalam melaksanakan vaksinasi industri yang mulai dilakukan pada akhir Juli lalu.
Melalui program tersebut, sebanyak 5.000 pekerja industri telah mendapatkan vaksinasi. Program ini ditargetkan dapat menjangkau pekerja industri di Jawa dan Bali hingga Oktober 2021.
“Sesuai arahan Presiden, vaksinasi bagi pekerja industri didahulukan. Dengan demikian, pekerja industri dapat terlindungi sekaligus mampu mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (Dirjen IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam dalam keterangan resmi, Rabu (11/8).
Pemerintah, lanjutnya, mendukung pertumbuhan sektor IKFT Tanah Air melalui beberapa kebijakan. Misalnya penurunan harga gas menjadi 6 dolar AS per MMBTU untuk tujuh sektor industri dan akan diperluas pada 13 sektor lainnya.
Industri keramik yang juga memperoleh fasiltas harga gas tersebut saat ini utilisasinya mencapai 75 persen. Dengan begitu, dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca juga : WHO Uji Massal 3 Obat Potensial untuk Covid-19
Kemenperin juga mendorong peningkatan kebutuhan produk industri keramik dengan mempertemukan asosiasi produsen dengan asosiasi industri perumahan. “Kami memfasilitasi kerja sama tersebut agar kedua pihak dapat bersinergi, menciptakan peluang pasar yang baru, menjamin kepastian rantai pasok, dan menciptakan kemandirian nasional,” tutur Khayam.
Selanjutnya, sejak awal Covid-19 masuk ke Indonesia, Kemenperin mendorong keberlanjutan industri saat pandemi melalui kebijakan pembebasan pembayaran minimum 40 jam menyala, termasuk bagi industri tekstil. Lewar kebijakan itu, pabrik yang tidak beroperasi hingga 40 jam nonstop dapat menekan biaya produksi.
Presiden Direktur PT Surya Toto Indonesia Tbk Hanafi Atmadiredja menyampaikan, tingkat vaksinasi karyawan PT Surya Toto Indonesia Tbk pabrik Cikupa saat ini mencapai 92 persen. “Yang belum menerima vaksin adalah karyawan yang memilki penyakit tertentu maupun berstatus penyintas. Kami menargetkan bisa mendekati 100 persen,” ujar dia.
Sedangkan di PT Adis Dimension Group menyatakan, 96,32 persen dari 10.060 karyawan telah mendapatkan vaksin dosis pertama. Adapun sisanya merupakan karyawan dengan kondisi tertentu dan berstatus penyintas.
“Pemberian vaksin dosis kedua telah diberikan terhadap 265 karyawan, dan tidak akan lama lagi akan dilaksanakan pada seluruh karyawan. Maka target 100% karyawan tervaksinasi akan segera terealisasi,” ujar Presiden Direktur PT Adis Dimension Footwear Margaret Vikta.
Ia menuturkan, saat ini industri alas kaki nasional memiliki peluang cukup tinggi untuk meningkatkan ekspornya. Hal ini dikarenakan adanya stagnasi pertumbuhan industri alas kaki di China dan Vietnam.