Senin 16 Aug 2021 20:49 WIB

Menparekraf Salurkan Insentif Rp 6,53 Triliun

Kunci sukses pekerja sukses antara lain punya rekam jejak positif

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Menteri Parekraf Sandiaga Uno menjelaskan, program ini merupakan bentuk apresiasi dan pengembangan usaha dari Kemenparekraf untuk para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.
Foto: Istimewa
Menteri Parekraf Sandiaga Uno menjelaskan, program ini merupakan bentuk apresiasi dan pengembangan usaha dari Kemenparekraf untuk para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menilai ada beberapa syarat utama yang harus dimiliki untuk menjadi pekerja dan pengusaha sukses. Adapun kunci sukses itu antara lain punya rekam jejak positif, menjaga kepercayaan, dan memiliki jaringan kuat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, bisnis identik dengan trust yang dibangun dengan rekam jejak yang baik. “Di sinilah pentingnya kita menjaga value dan reputasi sebagai karakter utama untuk membangun bisnis,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (16/8).

Dalam dunia usaha, menurut Sandi, integritas merupakan hal utama yang tak bisa dinegosiasikan. “Nilai-nilai keluhuran banga harus kita pegang dan jaga teguh,” ungkapnya.

Setelah integritas, sifat mendasar lain yang menjadi benang merah hampir seluruh pengusaha adalah inovasi. Sandiaga melanjutkan,  mustahil membangun rekam jejak tanpa jatuh bangun dalam usaha karena pengusaha yang sukses dilihat dari kemampuannya untuk bangkit di saat sulit.

Lulusan Wichita State University dan George Washington University ini kemudian berkisah tentang keadaan dirinya yang sempat terpuruk saat terkena pemutusan hubungan kerja pada masa krisis moneter 1997. Saat itu ia bingung tak tahu harus berbuat apa dan hampir semua sektor bisnis berada dalam kondisi sulit.

“Ibarat mau melamar kerja ke 10 perusahaan, yang nolak 20 perusahaan. Di sinilah saya menyadari pentingnya dukungan keluarga, feeling yang tepat, serta istilah ‘the power of kepepet’,” kenangnya.

Dengan dukungan modal dari keluarga, dia bertemu sahabat lamanya, dan bersepakat membuat perusahaan penasihat keuangan yang kemudian berkembang pesat melewati masa krisis.

Pada kesempatan ini, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menekankan pentingnya memahami ‘purpose’ atau tujuan utama dalam hidup, yang akan menuntun diri kita mencapai keberhasilan.

“Saat dihajar kiri-kanan di awal menjalankan program Prakerja, awalnya saya merasa gentar juga. Saya tidak punya siapa-siapa, tidak ada backing politik juga. Saya hanya seorang pembelajar yang merangkak dari bawah dan berusaha berbuat baik untuk masyarakat banyak,” kenangnya.

Deputi Kepala Staf Kepresidenan 2015-2020 ini berusaha fokus dan percaya pada tujuan hidupnya, juga tujuan utama program Kartu Prakerja, yang lahir untuk memberi bantuan bagi banyak orang.

“Program ini tidak hanya memberi ikan, tapi juga kail. Bahkan, analoginya, Prakerja juga mengajari orang memancing agar dapat menggunakan kail itu,” katanya.

Denni mengaku bersyukur karena survei terbaru Ipsos, perusahaan peneliti pasar atau market research global, mengungkapkan, bahwa 53 persen masyarakat Indonesia mengaku puas dengan bantuan dari pemerintah selama pandemi Covid-19.

Menurut survei yang dilakukan secara online mulai 16 hingga 24 Juni 2021 itu, dari berbagai program bantuan pemerintah, ada tiga program bantuan yang paling banyak didapatkan masyarakat yaitu program Kartu Prakerja dengan persentase 24 persen, subsidi listrik 19 persen, dan subsidi kuota internet 18 persen pada sektor pendidikan.

“Dalam survei, masyarakat mengungkapkan ketiga program bantuan yang dirasa paling bermanfaat yakni Kartu Prakerja 35 persen, subsidi listrik 26 persen, dan kuota internet 25 persen untuk menunjang pembelajaran daring,” demikian dikutip dari laporan survei Ipsos pada Sabtu, 14 Agustus 2021.

Menurut Denni, survei Ipsos menunjukkan bahwa misi program Kartu Prakerja benar-benar dirasakan masyarakat, terutama masa pandemi.

“Program Kartu Prakerja adalah sebuah inovasi, yang meskipun awalnya dicurigai, tapi kemudian outcome-nya menyentuh masyarakat secara langsung. Bahwa ada yang mengharapkan insentif uangnya saja, itu tidak salah juga, pada situasi sulit ini,” papar doktor ekonomi lulusan University of Colorado at Boulder, Amerika Serikat ini.

Sepanjang 2020 terdapat 66 juta pendaftar Program Kartu Prakerja dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 5,5 juta ditetapkan sebagai penerima yang tersebar dalam batch pertama hingga batch kesebelas. Pada tahun yang sama, sebesar Rp 13,36 triliun insentif sudah disalurkan.

"Pada semester satu 2021, terdapat 2,7 juta penerima kartu prakerja yang tersebar dari gelombang ke-12 hingga ke-17 dan sebanyak 98 persen penerima sudah menyelesaikan pelatihan serta sebanyak Rp 6,53 triliun insentif sudah disalurkan," ungkap Denni.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement