EKBIS.CO, BANDUNG--Warga di Kampung Caringin, Kampung Sukasirna, Kampung Cikuya Desa Nangela, Kecamatan Tegal Buleud, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat akhirnya terang benderang. Karena, PT PLN telah menghadirkan listrik ke kampung tersebut.
Sebanyak 80 kepala keluarga (KK) sudah menikmati listrik untuk mendukung berbagai aktivitas produktif dan meningkatkan perekonomian desa.
Menurut Manager UP3 Sukabumi, Ichwan Sahroni, peresmian penyalaan dan pengoperasian jaringan listrik di kampung tersebut dilakukan dilakukan tepat pada Hari Kemerdekaan RI Ke-76 yaitu 17 Agustus 2021.
Untuk menghadirkan listrik di kampung tersebut, kata Ichwan, PLN mengalokasikan dana Rp 2.277.933.710. Dana tersebut untuk membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 4,9 kilometer sirkuit (kms) dan 2 gardu distribusi dengan total kapasitas 200 kilovolt Ampere (kVA).
Menurutnya, didorong optimisme untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan infrastuktur kelistrikan dan kolaborasi seluruh stakeholder, PLN berhasil menyelesaikan jaringan listrik yang dalam proses pembangunannya penuh tantangan. Salah satunya yaitu lokasi desa yang terpencil dimana kondisi insfrastruktur jalan belum beraspal dan lahan di lokasi berbatu cadas.
Selain itu, kata dia, tidak ada jembatan untuk melintasi sungai sehingga pada saat hujan dan aliran sungai deras, kendaraan maupun orang tidak bisa lewat untuk membawa material seperti tiang dan kabel.
“Banyak kendala yang dihadapi PLN dalam perjuangan melistriki pelosok negeri, salah satunya ketersediaan infrastruktur jalan. Oleh karenanya, kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang turut bekerja sama dalam meneragi desa ini,” ujar Ichwan dalam siaran persnya, Rabu (18/8).
Ichwan berharap energi listrik dapat bermanfaat dalam kehidupan warga. “Hari ini adalah bukti komitmen PLN menerangi pelosok negeri, harapannya memiliki manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat terutama pendidikan dan perekonomian masyarakat,” paparnya.
Sementara menurut Saepudin, warga sekaligus tokoh masyarakat di Desa Nangela, warga menyambut gembira hadirnya listrik di kampung mereka. Sebelum ada listrik, sebagian besar warga Nangela memiliki panel surya yang dapat digunakan sebagai penerangan.
Namun, kata dia, setiap hari warga hanya bisa menikmati penerangan 7 jam saja. Itupun jika matahari bersinar terik, jika cuaca mendung atau hujan, dapat dipastikan warga tak dapat menikmati penerangan. “Untuk membantu anak-anak belajar mengaji di mushola, kami menggunakan lampu teplok di malam hari sebagai penerangan," katanya.
Sedangkan untuk aktifitas rumah, kata dia, otomatis terhenti saat matahari terbenam. "Susah pokoknya, gelap. Dengan adanya listrik PLN ini, membuat anak-anak kami belajar dengan nyaman dan kami pun bisa menikmati listrik selama 24 jam,” kata Saepudin.
Tak hanya itu, kata dia, kehadiran listrik juga mampu membangkitkan semangat warga untuk dapat mandiri secara ekonomi. “Banyak harapan warga terhadap hadirnya listrik ini. Beberapa diantaranya yaitu ingin beli kulkas, agar bisa jualan, dan bertani serta beternak menggunakan listrik. Nah, semoga dengan adanya listrik bisa meningkatkan perekonomian di Desa Nangela," paparnya
Saepudin menyampaikan apresiasinya atas perjuangan PLN dalam melistriki desa yang telah didiaminya, “Kami sudah menunggu listrik masuk desa sejak tahun 1990. Alhamdulillah pada tg 17 Agustus 2021 keinginan kami terkabulkan. Oleh karena itu, kami sangat berterimakasih kepada PLN,” katanya.