Sementara itu, Chief Finance Officer (CFO) JD.ID, Sandy Permadi juga menambahkan bahwa JD.ID sebagai salah satu platform e-commerce di Indonesia harus tetap memerlukan adanya gerai fisik (offline store) untuk pembelanjaan tatap muka. Hal tersebut sejalan dengan rencana perusahaan yang saat ini terus mengembangkan bisnis O2O (online to offline)-nya.
Sandy mengatakan 80 puluh persen pembelanjaan ritel tetap dilakukan secara offline bahkan di masa pandemi sekarang ini sehingga JD.ID perlu menangkap potensi pasar tersebut. Adanya toko dan gerai yang dapat dikunjungi secara fisik akan meningkatkan kepercayaan konsumen karena mereka dapat memegang barangnya langsung.
"Selain itu, melalui gerai-gerai ini kami juga dapat menyediakan after sales service yang lebih baik. Kami percaya kerja sama strategis dengan Sinar Mas Land ini akan melengkapi kami dengan lokasi-lokasi pusat perbelanjaan ritel yang strategis,” kata Sandy.
Melalui penandatanganan kerja sama ini, JD.ID akan mengisi gerai dan toko ritel yang ada di proyek apartemen, gedung kantor, dan pusat perbelanjaan milik Sinar Mas Land. JD.ID juga mempertimbangkan untuk memindahkan kantor pusatnya ke gedung kantor milik Sinar Mas Land, khususnya di kawasan Digital Hub yang merupakan kawasan favorit dari sejumlah perusahaan di bidang teknologi digital.
Ke depannya, JD.ID akan memberikan layanan pembayaran digital (billing payment platform) untuk warga di township dan proyek Sinar Mas Land. Selain itu, JD.ID juga akan menyediakan platform bagi Sinar Mas Land dalam menunjukan produk properti residential, kantor, maupun ruang ritel melalui layanan digital marketing seperti virtual showroom dan acara-acara webinar.