Senin 23 Aug 2021 06:01 WIB

Moncernya Kinerja 4 Bank BUMN di Tengah Tekanan Pandemi

Bank-bank BUMN membukukan laba bersih lebih dari Rp 30 triliun pada tengah 2021 ini

Red: Elba Damhuri
Kinerja Bank-Bank BUMN: Menteri BUMN Erick Thohir menyambangi kegiatan pelaku UMKM di Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Ahad (22/8). Erick memetakan bank-bank BUMN berbasis kekuatan dan kelebihan masing-masing bisnisnya.
Foto:

Kinerja BTN 

Kinerja itu tumbuh 19,87 persen dibandingkan periode sama di tahun lalu yang sebesar Rp 768 miliar. Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan capaian tersebut didorong perbaikan proses bisnis yang dilakukan perseroan. 

Selama PPKM Darurat BTN telah melalukan berbagai strategi mulai dari efisiensi, digitalisasi, perampingan outlet, hingga meningkatkan fee based income melalui transaksi non-kredit. 

Haru menjelaskan, perolehan laba bersih ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar 1,39 persen (year on year/yoy). 

Beban bunga ditekan turun sebesar 13,63 persen (yoy) sehingga pendapatan bunga bersih BTN melonjak di level 28,18 persen (yoy).  

Peningkatan pandapatan bunga itu sejalan dengan tumbuhnya penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 5,59 persen (yoy) menjadi Rp 265,9 triliun dari sebelumnya Rp 251,83 triliun. 

Kinerja BTN ini dinilai sejumlah analis cukup baik. Hal ini membuat sejumlah analis merekomendasikan beli saham berkode BBTN tersebut dengan target harga atau target price (TP) mencapai Rp 2.600.

Tercatat BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp 920 miliar pada semester satu 2021 atau naik sekitar 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Menurut Analis Aldiracita Sekuritas Indonesia Agus Pramono laba bersih BBTN hanya memenuhi 34,5 persen dari estimasi laba bersih pada 2021 namun pada tingkat laba operasi pra-provisi (PPOP) hasilnya sejalan perkiraan Aldiracita sekuritas.

Analis Mandiri Sekuritas Kresna Hutabarat menambahkan perolehan laba bersih BBTN yang naik 20 persen dan diimbangi turunnya cost of fund. Maka itu, pihaknya merekomendasikan beli saham BBTN dengan target price mencapai Rp 2.200 atau naik sekitar 63 persen dibandingkan penutupan perdagangan saham BBTN hari ini sebesar Rp 1.345.

Baca juga : Kemenkeu Realisasikan Dana PMN senilai Rp 54,12 Triliun

“Kami memprediksi BTN akan memperoleh laba bersih hingga akhir 2021 sebesar Rp 2,153 triliun. Pertumbuhan laba bersih yang kuat didukung dengan menurunnya cost of fund dan stabilnya pertumbuhan pendapatan non bunga,” kata Kresna.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement